PEMANFAATAN ABU SABUT KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN PENGARUH PENAMBAHAN SIKACIM CONCRETE ADDITIVE PADA PEMBUATAN BATAKO (The Utilization of Coconut (Cocos nucifera L.) Hush Ash and Effect of Sikacim Concrette Additive in making of brick)
Main Authors: | Trikarlina, Eka; Progam Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian USU Jl. Prof. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan 20155, Sigalingging, Riswanti; Progam Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian USU Jl. Prof. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan 20155, Munir, Achwil Putra; Progam Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian USU Jl. Prof. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan 20155 |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Sumatera Utara
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jrpp/article/view/Eka%20Trikarlina https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jrpp/article/view/Eka%20Trikarlina/pdf |
Daftar Isi:
- ABSTRACT Coconut (Cocos nucifera L.) is tropical native plants and can be found throughout Indonesia, so that the plant can also cause negative such as piles of organic waste in the form of coconut husk ash and coconut shells. This study aimed to determine the utilization of such waste in the form of ash to reduce some of the use of cement in the manufacture of bricks with percentage of coconut husk ash and the number of different sikacim. This study was conducted at Concrete Laboratory, Faculty of Engineering Universitas Sumatera Utara from April to June 2017. This study used a complete 2 factorial randomized design. The first factor was the composition of the coconut husk ash which consists of 3 levels (0%, 2.5%, 5%) and the second factor was the combustion temperature of coconut husk ash which consists of 2 levels (700oC and 900oC). The result showed that A1B2 (2.5% level at 900oC) was the best treatment and according to Indonesia National Standard (SNI) the quality of A1B2 was gade I , with the compressive strength value was 14 MPa and the absorption value was 0.92%, for the initial setting time value was 85.4 minutes and the final setting time value was120 minutes, respectively. Keywords: Bricks, Coconut Hush Ash, And Sikacim ABSTRAK Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman asli daerah tropis dan dapat ditemukan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga tanaman tersebut juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti tumpukan limbah organik yang berupa sabut kelapa dan batok kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan limbah tersebut dalam bentuk abu untuk mengurangi sebagian penggunaan semen pada pembuatan batako dengan persentase penggunaan abu sabut kelapa dan jumlah sikacim yang berbeda. Penelitian di lakukan di Laboratorium Benton, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dari bulan April sampai Juni 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap 2 faktorial. Faktor pertama adalah komposisi abu sabut kelapa yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: (0%, 2,5%, 5%) dan faktor kedua adalah suhu pembakaran abu sabut kelapa yang terdiri dari 2 taraf, yaitu: (700oC dan 900oC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa batako pada perlakuan A1B2 (taraf 2,5% pada suhu 900oC) merupakan perlakuan terbaik untuk parameter kuat tekan dan absorbsi, berada pada mutu I dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan nilai kuat tekan sebesar 14 MPa dan absorbsi sebesar 0,92%, sedangkan nilai waktu ikat awal 85,4 menit dan nilai waktu ikat akhir 120 menit. Kata Kunci: Batako, Abu Sabut Kelapa, Dan Sikacim