RANCANG BANGUN MATA PISAU PADA ALAT PEMBUAT SARI KEDELAI (Test of Blades on The Soymilk Maker (Glycine Max)
Main Authors: | Fadil, Mhd; Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian USU, Daulay, Saipul Bahri; Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian USU, Rindang, Adian; Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian USU |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Sumatera Utara
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jrpp/article/view/Mhd%20Fadil https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jrpp/article/view/Mhd%20Fadil/pdf |
Daftar Isi:
- ABSTRACT Soybean is a shrubs crop that grow upright. In the form of soy protein, it can be used as an industrial material that is processed into foods, such as: milk, MSG, pastries, candies and edible meat industry. Crusher knife is one of the main components in the soymilk maker, which plays as crusher that crush soybeans into perfect soymilk. This research was aimed to design, test, analyze and compare the effectiveness between two types of crusher knives with blades of different shapes to be applied on soymilk maker. The parameters observed were the effective capacity of the tool, yield, economic analysis, cost of digestion of soy beans, Break Even Point (BEP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR). The results showed the capacity of the equipment are 6.14 kg/h, the yield obtained in making the soymilk using a non serrated knife was 64.4%, while using a serrated knife was 61.84%, cost of manufacture of soymilk was Rp. 1903.18/kg in the year 1, Rp. 1813.04/kg in year 2, Rp. 1783.02/kg in year 3, Rp. 1724.18/kg in year 4, and Rp. 1722.72/kg in year 5, break even point it was 31.860 kg/year, Net present value of this equipment with an interest rate of 8% was Rp. 189.285.7881,7 and its internal rate of return was 47%, then the equipment was worth to used. Keywords: blade, soymilk maker. ABSTRAK Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Dalam bentuk protein kedelai dapat digunakan sebagai bahan industri makanan yang diolah menjadi: susu, vetsin, kue-kue, permen dan daging nabati. Pisau penghancur merupakan salah satu komponen utama pada alat pembuat sari kedelai, dimana pisau penghancur berperan sabagai penghancur kedelai sehingga menjadi sari kedelai yang sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, menguji, menganalisis serta membandingkan tingkat efektivitas antara dua jenis pisau penghancur dengan bentuk mata pisau yang berbeda terhadap penggunaannya pada alat pembuat sari kedelai. Parameter yang diamati adalah Kapasitas efektif alat, Rendemen, Analisis ekonomi, Biaya pelumatan biji kedelai, Break Even Point (Perhitungan Titik Impas), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR). Hasil penelitian menunjukkan kapasitas alat 6,14 kg/jam, Rendemen yang didapat pada alat pembuat sari kacang kedelai dengan menggunakan pisau tidak bergerigi adalah sebesar 64,4%, sedangkan menggunakan pisau bergerigi adalah 61,84%, biaya pembuatan sari kedelai sebesar Rp. 1.903,18/kg pada tahun pertama, Rp. 1.813,04/kg pada tahun ke-2, Rp. 1.783,02/kg pada tahun ke-3, Rp. 1.724,18/kg pada tahun ke-4, dan Rp. 1.722,72/kg tahun ke-5, break even point apabila telah menghasilkan sari kedelai dengan memproses kedelai sebanyak 31.860 kg/tahun, Net present value alat ini dengan suku bunga 8% adalah Rp. 189.285.7881,7 dan Internal rate of return pada alat ini adalah sebesar 47%, berarti alat ini layak untuk diusahakan. Kata kunci : mata pisau, alat pembuat sari kedelai.