PENINGKATAN EFEKTIVITAS PADA MESIN WELDING DENGAN PENERAPAN KONSEP TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (Studi kasus: PT Arthawenasakti Gemilang, Malang)
Main Authors: | Cahyani, Lina Dwi, Tama, Ishardita Pambudi, Hardiningtyas, Dewi |
---|---|
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
, 2014
|
Online Access: |
http://jrmsi.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jrmsi/article/view/108 |
Daftar Isi:
- Abstrak Mesin welding merupakan salah satu mesin dari proses assembly padaproses pembuatan kaleng. Mesin ini dijadikan objek penelitian karena memiliki jumlah waktu kerusakan yang paling tinggi diantara mesin lainnya. Pengukuran efektivitas mesin dilakukan dengan menghitung nilai Overall Equipment Effectiveness. Hasil penelitian menunjukkan mesin welding memiliki nilai rata-rata sebesar 80,46% selama tahun 2013, masih dibawah standar worldclass OEE. Berdasarkan hasil identifikasi, losses yang memiliki persentase terbesar adalah reduced speed losses (50,58%) dan breakdown losses (48,56%). Kedua losses tersebut terjadi disebabkan adanya kegagalan mesin sehingga menurunkan waktu produktif dari mesin. Diagram Fault Tree Analysis menunjukkan bahwa kegagalan mesin welding disebabkan oleh feeder, sheet transporter, can body transporter, dan current. Berdasarkan hasil perhitungan probabilitas terjadinya kegagalan, can body transporter merupakan komponen yang memiliki frekuensi kegagalan paling tinggi. Kegagalan tersebut disebabkan oleh conveyor chain, push in pawls, dan current. Rekomendasi perbaikan diberikan untuk komponen can body transporter berdasarkan delapan pilar TPM. Kata kunci: Total Productive Maintenance, Overall Equipment Effectiveness, Six Big Losses, Fault Tree Analysis, delapan pilar TPM