KAJIAN KONSEP SISTEM HALTE BERJURUSAN TERBATAS DI JAKARTA BARAT

Main Author: Fuad, Ahmad; Desain Komunikasi Visual Universitas Esa Unggul, Jakarta Jalan Arjuna Utara Nomor 9, Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Esa Unggul , 2017
Online Access: http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/inosains/article/view/1791
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/inosains/article/view/1791/1611
Daftar Isi:
  • AbstractCongestion in West Jakarta occur at any time. Congestion is mainly caused by two or four-wheeled vehicle that continues to grow. Plus the provision of public transport remains inadequate, both in terms of quantity and in terms of comfort for its users. Regulations on the order of public transport is also not completely worked, so they found many violations on the highway. To overcome this, had a variety of ways by the government, but has yet to be overcome traffic congestion in Jakarta. From the results of ethnographic data collection, it can be said passenger public transport in West Jakarta is the passenger who spoiled. Can be seen, to get public transport, they in vain to stop the bus or public transportation car anytime and anywhere. As a result, often there is accumulation of passengers at one stop and also significant congestion occurs. To that required the existence of a concept limitedhalte (or bus stop) system as an alternative solution to the congestion in Jakarta.Keywords: concept, limited Bus Stop, West Jakarta Abstraksi Kemacetan di Jakarta Barat terjadi di setiap saat. Kemacetan ini terutama disebabkan oleh kendaraan beroda dua atau empat yang terus bertambah. Ditambah lagi penyediaan kendaraan umum masih belum memadai, baik dari segi jumlah, maupun segi kenyamanan bagi para penggunanya. Peraturan mengenai tata tertib kendaraan umum juga belum sepenuhnya berjalan, sehingga masih didapatkan banyak pelanggaran di jalan raya. Untuk mengatasinya, sudah berbagai cara yang dilakukan oleh pemerintah, namun belum juga dapat mengatasi kemacetan di Jakarta. Dari hasil pengumpulan data secara etnografi, dapat dikatakan penumpang angkutan umum di Jakarta Barat adalah penumpang yang manja. Dapat dilihat, untuk mendapatkan angkutan umum, mereka dengan sembarangan menghentikan bus atau mobil angkot kapan saja dan dimana saja. Akibatnya sering terjadi penumpukan penumpang pada satu halte dan juga terjadi kemacetan yang signifikan. Untuk itulah diperlukan adanya sebuah konsep sistem halte (atau tempat pemberhentian bus) berjurusan terbatas sebagai alternatif solusi dari kemacetan yang ada di Jakarta Barat.Kata Kunci: konsep, halte berjurusan terbatas, Jakarta Barat