PENGARUH MEDIA TANAM DAN INTERVAL PEMBERIAN LARUTAN NUTRISI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleracea L. var. alboglabra) SECARA HIDROPONIK SUBSTRAT

Main Authors: Indahsari, Aristiani Epri San; Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya, Aini, Nurul; Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
Format: Article application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya , 2018
Subjects:
Online Access: http://protan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/protan/article/view/756
Daftar Isi:
  • Kailan adalah tanaman hortikultura yang temasuk dalam famili Brassicaceae, Permintaan terhadap komoditas sayuran, khususnya kailan di Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk dan konsumsi per kapita. Salah satu cara untuk menghasilkan produk sayuran yang berkualitas tinggi adalah budidaya dengan sistem hidroponik. Tetapi belum diketahui media tanam dan interval pemberian nutrisi yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman kailan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari interaksi antara media tanam dan interval pemberian nutrisi pada pertumbuhahan dan hasil tanaman kailan. Penelitian dilaksanakan di green house Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Jalan Telaga Warna Blok C Tlogomas, Lowokwaru, Malang pada bulan Oktober sampai November 2016. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan Media tanam tidak mempengaruhi interval pemberian larutan nutrisi pada pertumbuhan dan hasil tanaman kailan secara hidroponik substrat.. Media tanam cocopeat memiliki tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar total dan bobot segar konsumsi tertinggi dibandingkan media tanam arang sekam dan arang sekam : cocopeat 1:1. Interval 1 hari dan 2 hari memiliki tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar total dan bobot segar konsumsi lebih tinggi dibandingkan interval 3 hari, sehingga interval 2 hari lebih efisien.