A Farmers' Perspectives on the Threat of Unsustainable Risk of Coffee Farming in Lampung, Indonesia: Perspektif Petani Tentang Ancaman Risiko ketitidakberkelanjutan Usahatani Kopi di Lampung, Indonesia
| Main Authors: | Fitriani, Fitriani, Arifin, Bustanul, Prasmatiwi, Fembruari Erry , Ismono, R Hanung , Lestari, Dyah Aring Hepiana , Sutarni, Sutarni, Kuswadi, Didik |
|---|---|
| Format: | Article info application/pdf eJournal |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
Politeknik Negeri Lampung
, 2022
|
| Online Access: |
https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/2174 https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/2174/1542 |
Daftar Isi:
- This study conducted to analysis the unsustainable risk of coffee farming based on the farmer’s perspective. The field survey set with questioner as a tool in exploring the farmers’ condition. The method of analysis applied Chi-square and regression model. The results indicated that coffee farmer’s perspectives on risk significantly differ based on the education level. Environment risk conditions referred to land degradation, decrease water quality, and water shortage, biodiversity loss, and global warming impact. The economics risk referred to land certainty and decrease of yield (failure). On the other side, the coffee farming income has determined by land area, a number of coffee trees, land tenure, and the participation in the certification scheme.
- Studi ini dilakukan untuk menganalisis risiko ketidakberkelanjutan usahatani kopi berdasarkan perspektif petani. Survei lapangan dilengkapi dengan kuisioner sebagai alat untuk mengetahui kondisi petani. Metode analisis yang digunakan adalah Chi-square dan model regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif petani kopi terhadap risiko berbeda secara signifikan berdasarkan tingkat pendidikan. Kondisi risiko lingkungan mengacu pada degradasi lahan, penurunan kualitas air, dan kekurangan air, hilangnya keanekaragaman hayati, dan dampak pemanasan global. Risiko ekonomi mengacu pada kepastian lahan dan penurunan hasil (gagal panen). Di sisi lain, pendapatan usahatani kopi ditentukan oleh luas lahan, jumlah pohon kopi, penguasaan lahan, dan keikutsertaan dalam skema sertifikasi.