Analisis Faktor Prioritas Produksi Pangan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) di Kabupaten Kutai Kartanegara
Main Authors: | Arif Nugroho, Rizky, Dickiaulia, Muhamad, Kadri, Mohtana Karisma |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Politeknik Negeri Lampung
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/1663 https://jurnal.polinela.ac.id/jppt/article/view/1663/1222 |
Daftar Isi:
- Food security is a strategic issue in every country. In the fourth phase of the National Medium-Term Development Plant (RPJM), food security is one of the focuses of the development. East Kalimantan is one of the provinces experiencing food shortages. The intensity of food shortages reaches 90,000 tons per year. The number of food shortages reaches 26% of the total food needs in East Kalimantan. Kutai Kartanegara Regency is a location designated as the rice barn of East Kalimantan, but Kutai Kartanegara Regency has not been able to fulfill its food needs independently. Therefore, research is needed to be related to the factors that influence food production in Kutai Kartanegara Regency. The variables used in this study were 22 variables. The analysis technique used is the Analytical Hierarchy Process (AHP) using a sample of 100 farmers and breeders in Kutai Kartanegara Regency. The results of the analysis phase that have been carried out are obtained in the priority order of the variables studied. The top three variables that become the main priority are agricultural capital, livestock capital, and plantation capital.
- Ketahanan pangan merupakan isu strategis di setiap Negara. Dalam RPJM Nasional fase ke IV, ketahanan pangan menjadi salah satu fokus pembangunan. Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi yang mengalami kekurangan pangan. Intensitas kekurangan pangannya mencapai 90.000 ton per tahun. Jumlah kekurangan pangan tersebut mencapai 26% dari total kebutuhan pangan di Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan lokasi yang ditetapkan sebagai lumbung padi Provinsi Kalimantan Timur, tetapi Kabupaten Kutai Kartanegara belum mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Oleh karena itu diperlukan penelitian terkait faktor yang mempengaruhi produksi pangan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 22 variabel. Teknik analisis yang digunakan adalah Analitycal Hierarchy Process (AHP) dengan menggunakan sampel sebanyak 100 jiwa petani dan peternak di Kabupaten Kutai Kartanegara. Hasil dari tahapan analisis yang telah dilakukan adalah diperoleh urutan prioritas variabel yang diteliti. Adapun 3 variabel yang menjadi prioritas utamanya adalah modal pertanian, modal peternakan, dan modal perkebunan.