Building Urban Resilience to Climate Change Impact: The Case of Bandar Lampung City

Main Author: Sitadevi, Latifa; Mercy Corps Indonesia
Other Authors: Mercy Corps Indonesia
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: The ITB Journal Publisher , 2017
Online Access: http://journals.itb.ac.id/index.php/jpwk/article/view/1994
http://journals.itb.ac.id/index.php/jpwk/article/view/1994/1793
http://journals.itb.ac.id/index.php/jpwk/article/downloadSuppFile/1994/421
Daftar Isi:
  • Membangun Ketahanan Kota terhadap Dampak Perubahan Iklim: Studi Kasus Kota Bandar Lampung Adaptasi perubahan iklim perlu dilakukan sebagai upaya meminimalisasi dampak perubahan iklim di kota-kota besar di Indonesia. Berdasarkan studi dari BNPB tahun 2013, 87% bencana hidrometereologi yang sering terjadi antara lain adalah banjir, tanah longsor dan kekeringan. Dampak perubahan iklim menjangkau berbagai sektor termasuk sosial, ekonomi, lingkungan, hingga infrastruktur kota, bahkan pada akhirnya dapat menjadi penghalang tercapainya tujuan pembangunan perkotaan. Bandar Lampung sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang berperan sebagai titik penyambung pulau Jawa dan Sumatera tidak luput dari dampak perubahan iklim. Hasil kajian kerentanan Bandar Lampung pada tahun 2010, dampak terbesar perubahan iklim di Kota Bandar Lampung adalah kekeringan dan banjir. Studi ini bertujuan untuk mengkaji proses pembangunan ketahanan kota melalui program adaptasi terhadap dampak perubahan iklim yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung. Dalam menjalankan tugasnya, pemerintah Kota Bandar Lampung (terutama tim koordinasi perubahan iklim) bekerjasama dengan pihak lain seperti URDI, CCROM, Universitas Bandar Lampung dan Mercy Corps Indonesia membuat kajian kerentanan kota, strategi ketahanan kota, dan menjalankan salah satu program prioritasnya yakni pembuatan lubang biopori. Dalam studi ini, akan dikaji proses yang dilakukan dalam membangun ketahanan kota dan pembelajaran yang dapat diambil dari Kota Bandar Lampung Kata kunci. bencana, adaptasi perubahan iklim, strategi ketahanan kota, biopori Adaptation to climate change is needed as an effort to minimize climate change impact, especially in big cities in Indonesia. From BNPB studies in 2013, 87% of hazards that occurred in Indonesia are related to hydrometeorology including floods, landslides, and drought. The impact of climate change also extends to many different sectors including social, economic, environmental and infrastructure, which can become an obstacle in achieving city development goals. Bandar Lampung as one of Indonesia’s big cities, which serves as a connecting point between the islands of Java and Sumatera, is also affected by the impacts of climate change. Based on the Bandar Lampung climate risk assessment in 2010, the biggest impact of climate change is caused by flood and drought. This study aims to assess the resilience of cities through the development process of the climate change adaptation program launched by the City of Bandar Lampung. The government of Bandar Lampung (especially the climate change coordination team) in cooperation with other parties such as URDI, CCROM, University of Bandar Lampung and Mercy Corps Indonesia has made an assessment of the vulnerability of the city, a resilience strategy for the city, and has run one of its a priority programs called biopores. This study will assess the resilience building process of the city and compile the lesson learned that can be taken from the implementation in Bandar Lampung.Keywords. Hazard, climate change adaptation, city climate resilience strategy, Biopore