PENGARUH KOMBINASI ZAT PENGATUR TUMBUH (2,4 D DAN KINETIN) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER PADA KALUS Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. ) Effect of the conbonation of plant growth regulator (2,4d and kinetine) on the growth and se

Main Authors: Sartika, Dewi, Santosa, Djoko
Format: Article eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan , 2012
Subjects:
2
TLC
Online Access: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/toi/article/view/6546
Daftar Isi:
  • Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) is a member of Thymelaeaceae plant, native to Papua whichis used as a medicinal plant. This study aimed to determine the effect of the combination of 2,4 D and kinetin on leaf callus growth and secondary metabolite profiles by thin-layer chromatography (TLC) method. Sterilizationof leaf explants using 10% v / v NaOCl solution. Explants were inoculated in Murashige-Skoog medium (MS)added 2.4 D solid 2 ppm to produce callus. Furthermore callus will subcultured on solid MS medium added 2.4D:kinetin with the ratio of 1:1, 1:2 and 2:1 . Callus were harvested at 5 weeks since subculture. Callus maceratedwith methanol and chloroform pa, and then analyzed by TLC using silica gel GF254 as stationary phase and mobilephase a mixture of n-hexane: ethyl acetate (3:1 v / v). For comparison used methanol and cloroform extractsof mahkota dewa. Spot detection using uv light of 254 and 366 nm as well as sulfuric acid reagent anisaldehid.The results showed an average wet weight of callus was highest in D3 treatment, ie 1.2163 gram and averagedry weight of callus was highest in treatments D2, ie 0.04686 gram. while the extract chromatogram profilekloroformik and metanolik for all treatments produce fluorescence blue under UV light at 366 HRF 60.AbstrakMahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) merupakan tumbuhan anggota Thymelaeaceae, berasal dari Papua yang digunakan sebagai tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi 2,4 D dan kinetin terhadap pertumbuhan kalus daun dan profil metabolit sekundernya berdasarkan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Sterilisasi eksplan daun mahkota dewa menggunakan larutan NaOCl10 % v/v. Eksplan diinokulasi dalam media Murashige-Skoog (MS) padat yang ditambahkan 2,4D 2ppm untuk menghasilkan kalus. Selanjutnya kalus disubkultur pada media MS padat yang telah ditambahkan 2,4 D-kinetin dengan perbandingan 1:1, 1:2 dan 2:1. Panen kalus dilakukan pada usia 5 minggu. Kalus dimaserasi dengan metanol p.a dan kloroform p.a, kemudian dianalisis dengan KLT menggunakan fase diam silika gelGF254 dan fase gerak berupa campuran n-heksan:etil asetat (3:1v/v). Sebagai pembanding digunakan ekstrak metanolik dan kloroformik daun mahkota dewa. Bercak pada pelat KLT dideteksi dengan lampu UV 254 dan 366 nm serta pereaksi anisaldehid asam sulfat. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata bobot kalus basah tertinggi pada perlakuan D3, yaitu 1,2163 gram dan rata-rata bobot kalus kering tertinggi pada perlakuan D2, yaitu 0,04686 gram, sedangkan profil kromatogram pada ekstrak kloroformik dan metanolik untuk semua perlakuan menghasilkan fluoresensi biru di bawah sinar UV 366 pada hRf 60.