Keanekaragaman dan Dominasi Nyamuk di Daerah Endemis Filariasis Limfatik, Kota Pekalongan

Main Authors: Ramadhani, Tri; Balai Litbang P2B2 Banjarnegara, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Jl. Selamanik No. 16A, Banjarnegara, Jawa Tengah Indonesia, Wahyudi, Bondan Fajar; Balai Litbang P2B2 Banjarnegara, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Jl. Selamanik No. 16A, Banjarnegara, Jawa Tengah Indonesia
Format: Article application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Donggala , 2016
Subjects:
Online Access: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vektorp/article/view/5037
Daftar Isi:
  • Lymphatic filariasis is a communicable disease caused by infection of filaria worm whichis transmitted by various mosquitoe species. Pabean Village in Pekalongan City, CentralJava, was an endemic area of filariasis with microfilariae rate > 1%. The objective of thisresearch was to identify and reconfirm the potential vector mosquito species of filariasisand its breeding places. This was an observational study employing cross-sectional designwhich collected mosquitoes from indoor, outdoor, and livestock cages, larvae dipper, andbreeding sites . The mosquitoes were collected twice a week by using landing collectionand ligth trap with dry ice method. This survey found 13 mosquito species, which werefour spesies of Culex (Cx. quinquefasciatus, Cx. bitaeniorhynchus, Cx. tritaeniorhynchus,Cx.vishnui), five spesies of Anopheles (An. subpictus, An. vagus, An. indifinitus, An.barbirostris, An. vecan), three spesies of Aedes (Ae. aegypt, Ae. albopictus, Ae. anandeli),and one Malaya spp. Among these species, Cx. Quinquefasciatus was the dominantmosquito with highest relative abundance. Water sewages polluted by industrialwastewater (painting and “batik”) accross the population residence was the breadingplaces of these mosquitoes . Cx. quinquefasciatus was the potential mosquito vector offilariasis. Filariasis limfatik adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksicacing filaria. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai spesies nyamuk. Kelurahan Pabeandi Kota Pekalongan, Jawa Tengah, adalah salah satu daerah endemis dengan angkamikrofilaria > 1 % . Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengonfirmasiulang spesies nyamuk vektor potensial filariasis dan tempat perkembangbiakannya.Penelitian ini merupakan studi observasional dengan rancangan cross-sectionaldengan menangkap nyamuk dalam rumah, luar rumah, dan kandangternak.Penangkapan nyamuk dilakukan dua kali setiap minggu dengan umpan orangdan light trap yang dilengkapi es kering. Hasilnya, ditemukan 13 spesies nyamuk, yaitu4 spesies dari genus Culex (Cx. quinquefasciatus, Cx. bitaeniorhynchus, Cx.tritaeniorhynchus, Cx.vishnui), 5 spesies dari genus Anopheles (An.subpict us, An. vagus,An. indifinitus, An. barbirostris, An.vecan), 3 spesies dari genus Aedes (Ae.aegypt,Ae.albopictus, Ae.anandeli), dan satu spesies Malaya spp. Di antara spesies-spesies itu,Cx. quinquefasciatus adalah nyamuk yang dominan dengan kelimpahan nisbi palingtinggi. Saluran pembuangan air limbah yang tercemari oleh limbah cair industri (catdan batik) sepanjang permukiman penduduk merupakan tempat perkembangbiakannyamuk. Nyamuk Cx. quinquefasciatus merupakan spesies nyamuk vektor potensialpenyakit filariasis.