FAKTOR RISIKO PENULARAN MALARIA DI DESA PAMOTAN KABUPATEN PANGANDARAN

Main Author: Hakim, Lukman; Loka Litbang P2B2 Ciamis, Badan Litbang Kesehatan, Kemenkes RI Jl. Raya Pangandaran Km.03 Ds. Babakan Pangandaran, Jawa Barat, Indonesia
Format: application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Ministry of Health Republic of Indonesia, NIHRD , 2013
Online Access: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/aspirator/article/view/3363
Daftar Isi:
  • Abstract. Malaria is a disease that could reemerge depending on the development of risk factors for transmission. So, although now the number of cases of malaria in Pamotan village Pangandaran district has decreased, but will back to increase due to have a history as high malaria endemic areas. To anticipate, the further analysis of research data has been carried out with the aim to identify the transmission risk factors as well as to estimate the emergence of malaria cases. Results of data analysis showed that the risk factors for transmission of malaria in Pamotan village are malaria carrier patient that without clinical symptoms with density 35.08‰, the local malaria transmission (indigenous), outside the region transmission (imports), the high of mobilization of the population, and the presence of Anopheles sundaicus mosquitoes as vectors of malaria with the fluctuating density. It is also known that the population most at risk for malaria transmission is the age group 1-5 years, so it should be a priority in any malaria control activities. The regression test that resulted, if there a source of malaria transmission, rainfall data can be used as a basis for estimating the emergence of malaria cases of in the coming two months. Thus, that the activity planning can be made to anticipate the increasing of malaria transmission in order prevent outbreaks. Keywords: risk factors, Anopheles sundaicus, outbreaks, rainfall, indigenous malaria Abstrak. Malaria adalah penyakit yang bisa muncul kembali tergantung perkembangan faktor risiko penularannya. Maka walaupun sekarang jumlah kasus malaria di Desa Pamotan Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran sudah menurun, tapi akan meningkat kembali karena mempunyai riwayat sebagai daerah endemis malaria tinggi. Untuk antisipasinya, telah dilakukan analisis lanjut data hasil penelitian dengan tujuan mengidentifikasi faktor risiko penularan serta menghitung perkiraan terjadinya penularan malaria. Hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor risiko penularan malaria di Desa Pamotan adalah penderita malaria carier atau tanpa gejala klinis dengan kepadatan 35,08 ‰, terjadinya penularan malaria setempat (indigenous) dan di luar wilayah (import), adanya mobilisasi penduduk yang tinggi, adanya nyamuk Anopheles sundaicus sebagai vektor malaria dalam kepadatan yang berfluktuasi. Selain itu juga diketahui bahwa penduduk paling berrisiko tertular malaria adalah kelompok umur 1-5 tahun sehingga perlu mendapat prioritas dalam setiap kegiatan pemberantasan malaria. Berdasarkan hasil analisis regresi, data curah hujan dapat dijadikan dasar untuk memperkirakan kemunculan kasus malaria pada 2 bulan yang akan datang, sehingga dapat dibuat rencana kegiatan antisipasi peningkatan penularan malaria agar tidak menjadi Kejadian Luar Biasa. Kata Kunci: faktor risiko, malaria, Anopheles sundaicus, Kejadian Luar Biasa, curah hujan, malaria indigenous