PENGETAHUAN DAN PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP METODE TEKNIK SERANGGA MANDUL (TSM) DALAM PENGENDALIAN VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE AEdEs AEgypTI KOTA SALATIGA

Main Authors: Agustini, Maria; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, Salatiga, Setiyaningsih, Riyani; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, Salatiga
Format: application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga , 2013
Subjects:
DHF
SIT
Online Access: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vk/article/view/3333
Daftar Isi:
  • AbstrakPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia setiap tahun semakin meningkat dan penyebarannya semakin meluas. Salah satu upaya penanggulangan DBD yang telah dilakukan adalah dengan pengendalian vektor DBD Aedes aegypti. Pengendalian vektor dapat dilakukan baik secara fisik, biologi, kimiawi maupun genetik. Teknik Serangga Mandul (TSM) merupakan salah satu teknik pengendalian vektor secara genetik dengan menggunakan serangga itu sendiri yang telah disterilkan. Aplikasi TSM dalam pengendalian vektor belum banyak dilakukan di Indonesia. Survei ini bertujuan mendapatkan seberapa besar pengetahuan dan penerimaan masyarakat Salatiga terhadap aplikasi TSM di lingkungan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,5% responden sudah pernah mendengar tentang TSM, 54,9% belum mengetahui tentang kelebihan TSM, 31,7% menjawab bahwa kelebihan TSM bisa menyebabkan nyamuk tidak berkembang biak, lebih tepat sasaran (4,9%), lebih efisien (4,9%) dan praktis (3,7%); 30,5% mendapatkan informasi dari ibu Ketua PKK/RT; 82,9% responden setuju bila dilakukan aplikasi TSM di lingkungannya dan 80,5% responden setuju bila aplikasi TSM terus dilakukan untuk mengendalikan vektor DBD, 79,3% bersedia untuk berperan aktif dalam aplikasi TSM . Penerimaan masyarakat baru sebatas pada pengetahuan dan sikap dan belum pada tahap perilaku terbuka.Keywords: DBD, TSM, pengetahuan dan penerimaan masyarakatAbstractDengue Haemorrhagic Fever in Indonesia increased every year and wider dissemination. One of effort that has been done is control Aedes aegypti’s dengue vector. Efforts to prevent dengue vector control can be done with physical, biological, chemical or genetic. Sterile Insect Technique (SIT) is one of genetic vector control technique using sterilized. Aplication of SIT not much use in Indonesia. The aim of the research is to find out the knowledge and communities acceptance Salatiga for the SIT method after SIT socialization. The results showed that 58.5% of respondents had never heard about SIT; 54.9% did not know about SIT excess, 31.7% answered that the SIT excess can be cause mosquitoes not breed, more accurately targeted (4.9%), more efficient (4.9%) and practically (3.7% );30.5% informed from women cadre organization of PKK / RT; 82.9% of respondents agreed to done SIT applications in their environment and 80.5% of respondents agreed that SIT application continues to control dengue vector, 79.3% were receptive to active in the SIT application .Communities Acceptance is just for knowledge and attitudes, not for open behavior yet, due to the limited supply of sterile male mosquitoes to be released.Keywords: DHF, SIT, knowledge and community acceptance