TEMPE GEMBUS HASIL FERMENTASI AMPAS TAHU
Main Authors: | Gandjar, Indrawati; Balai Penelitian Gizi Unit Diponegoro, Depkes RI, Jakarta, Slamet, Dewi Sabita; Balai Penelitian Gizi Unit Semboja, Depkes RI, Bogor |
---|---|
Other Authors: | BADAN LITBANGKES KEMENKES |
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
, 2012
|
Online Access: |
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/2021 |
Daftar Isi:
- Sebagian penduduk pulau Jawa telah memanfaatkan ampas dari pabrik tahu menjadi semacam tempe melalui proses fermentasi. Mikroorganisme utama yang berperan dalam proses ini adalah dari genus Rgizopus, yaitu R. oligosporus dan R. arrhizus. Secara laboratorium strain 40I/1 dan R25 mampu menghasilkan tempe gembus dalam 22 jam. Daya tahan tempe gembus kurang lama dibandingkan dengan tempe kedele. Dengan 0,03% laru Balai Penelitian Gizi Unit Semboja, Depkes RI, Bogor masih menghasilkan tempe gembus dalam 24 jam. Proses fermentasi tidak banyak merubah kadar zat gizinya. Tempe ini tidak langsung mengandung aflatoxin type B1, B2, G1, G2.