PENELITIAN PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI DALAM USAHA PERBAIKAN GIZI ANAK PRA-SEKOLAH YANG DISELENGGARAKAN DI TAMAN GIZI DESA CIJENGKOL KABUPATEN SUKABUMI
Main Authors: | Djokosusanto, Ig.; Balai Penelitian Gizi Unit Semboja, Depkes RI, Bogor, Samsudin, Samsudin; Bagian Ilmu Penyakit Anak, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, Asmuni, Asmuni; Bagian Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, Husaini, Jajah K.; Balai Penelitian Gizi Unit Semboja, Depkes RI, Bogor, Soetedjo, S. Hasnah; Balai Penelitian Gizi Unit Semboja, Depkes RI, Bogor, Supardi, Supardi; Bagian Ilmu Penyakit Anak, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, Karyadi, Darwin; Balai Penelitian Gizi Unit Semboja, Depkes RI, Bogor |
---|---|
Other Authors: | BADAN LITBANGKES KEMENKES |
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
, 2012
|
Online Access: |
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/1927 |
Daftar Isi:
- Telah diteliti pengaruh pemberian makanan tambahan di Taman Gizi di desa Cijengkol, kabupaten Sukabumi terhadap 26 anak pra-sekolah yang berasal dari keluarga-keluarga golongan sosial-ekonomi rendah.Keadaan gizi anak-anak eksperimen dibandingkan dengan anak-anak kontrol menunjukkan perbaikan yaitu dengan menurunnya jumlah penderita kurang protein-kalori pada akhir program.Dinilai dari segi antropometri gizi ternyata pengaruh makanan tambahan selama tiga bulan tidak memberikan hasil yang nyata. Ada beberapa faktor yang diduga telah menyebabkan keadaan tersebut, yaitu jangka waktu pemberian makanan tambahan terlalu singkat, kurangnya nafsu makan pada anak-anak tersebut, serta adanya penyakit infeksi kronik tuberkulosis. Penyakit saluran pernafasan, baik yang akut maupun yang menahun (tuberkulosis) diduga merupakan sebab penting sebagai penghambat perbaikan gizi anak-anak tersebut.Usaha penyuluhan gizi praktis hanya sampai pada tingkat tambahan pengetahuan. Ibu-ibu yang dididik/diberi penyuluhan belum dapat merubah sikap dan menerapkan pengetahuan yang diperolehnya itu di rumah mereka masing-masing. Keadaan sosial-ekonomi yang rendah serta terbatasnya sumber-sumber yang ada di keluarga merupakan faktor-faktor yang sangat erat hubungannya dengan tidak mampunya ibu-ibu tersebut di dalam menyediakan makanan yang baik bagi anggota-anggota keluarga.