DNA Barcoding untuk Autentikasi Produk Hiu Segar dari Perairan Nusa Tenggara Barat

Main Authors: Alsere Bardian Sahaba, Muhammad , Abdullah, Asadatun, Nugraha, Roni
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI) , 2022
Subjects:
Online Access: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi/article/view/38318
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi/article/view/38318/22898
Daftar Isi:
  • Shark and ray fisheries in Indonesia, including Tanjung Luar, West Nusa Tenggara, face considerable challenges where shark and ray populations continue to decrease. Sharks are particularly vulnerable to overfishing and extinction due to slow sexual maturity and low fecundity. Shark meat and fin are generally in demand by consumers; however, other shark products are not separately recorded in trade statistics, making them difficult to identify based on morphological indicators. As an alternative, the DNA barcode method can be applied. This study aims to identify rare shark species recorded on CITES that have landed at the port of NTB using the DNA barcoding method. The research includes the stages of DNA isolation, DNA amplification, sequencing and bioinformatics analysis. The results of sequencing and bioinformatics analysis showed Sphyrna lewini and Carcharhinus falciformis DNA species in samples with 99-100% similarity. These results show that the use of sharks that are included in the CITES list is still often carried out, so it is necessary to implement stricter regulations and transfer public knowledge so that endangered shark species can be preserved.
  • Perikanan hiu dan pari di Indonesia, termasuk Tanjung Luar di NTB, menghadapi tantangan besar karena populasi hiu dan pari yang terus menurun. Hiu sangat rentan terhadap penangkapan berlebih dan kepunahan karena faktor seperti kematangan seksual yang lambat dan fekunditas yang rendah. Daging dan sirip hiu umunya diminati konsumen; namun, produk hiu lainnya tidak dicatat secara terpisah dalam statistik perdagangan, sehingga sulit untuk diidentifikasi berdasarkan indikator morfologi. Sebagai alternatifnya dapat menggunakan metode DNA barcoding. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies hiu langka yang terdaftar di CITES yang telah mendarat di pelabuhan NTB menggunakan metode DNA barcoding. Penelitian yang dilakukan meliputi tahap isolasi DNA, amplifikasi DNA, sekuensing dan analisis bioinformatika. Hasil sekuensing DNA dan analisis bioinformatika menunjukkan spesies Sphyrna lewini dan Carcharhinus falciformis teridentifikasi pada sampel dengan tingkat kemiripan 99-100%. Hasil ini menunjukkan ikan hiu yang termasuk dalam daftar CITES masih kerap ditangkap dan dimanfaatkan, sehingga perlu dilakukan regulasi yang lebih tegas dan transfer pengetahuan kepada masyarakat agar spesies hiu yang tergolong terancam punah dapat dilestarikan.