MODEL PEMANFAATAN SUMBERDAYA KOLONG BEKAS TAMBANG TIMAH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SOSIALEKONOMI MASYARAKAT MENUJU GREEN ECONOMY DEVELOPMENT DI DESA PARIT PADANG KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA
Main Authors: | Sabri, Fadillah, Reniati, Reniati, Suhardi, Suhardi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
, 2018
|
Online Access: |
https://journal.ubb.ac.id/index.php/lppm/article/view/129 https://journal.ubb.ac.id/index.php/lppm/article/view/129/112 |
Daftar Isi:
- Kolong merupakan daerah cekungan yang terisi air sebagai akibat penambangan timah. Jumlah kolong di Bangka Belitung sebanyak 887 lobang dengan luas 11712,65 Ha. Kolong tersebut tersebar di pulau Bangka sebanyak 544 lobang dengan luas 1035,51 Ha dan pulau Belitung sebanyak 343 lobang dengan luas 677,14 Ha. Perbandingan antara luas wilayah Bangka sebesar 0,09% dan pulau Belitung sebesar 0,14%. (PT Timah Tbk, 2000). Kolong memiliki potensi yang besar untuk memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat seperti potensi perikanan dan pariwisata. Namun, masyarakat lebih banyak memanfaatkan kolong untuk mandi dan mencuci selebihnya dibiarkan begitu saja.Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Bangka Belitung yang mengangkat tema Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas Sosial- Ekonomi Masyarakat Menuju Green Economy Development Di Kelurahan Parit Padang Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka didanai oleh DIKTI. Tujuan dari Program KKN-PPM dapat dibagi menjadi tiga yaitu: pemberdayaan masyarakat, peningkatan peran perguruan tinggi dan dukungan bagi Pemerintah. KKN PPM ini terdiri dari 45 orang mahasiswa yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok 1 berlokasi di Kelurahan Bukit Betung, Kelompok 2 berlokasi di Kelurahan Parit Padang dan Kelompok 3 berlokasi di Kecamatan Merawang. Setiap kelompok diberikan tugas untuk menjalankan program utama dan program pendukung.Program KKN PPM Universitas Bangka Belitung telah berhasil dilaksanakan dengan keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap kegiatan. Untuk itulah, perguruan tinggi perlu melaksanakan program yang lebih banyak memberdayakan masyarakat.PPM ini juga telah menjadikan kolong Apat dan Kolong Merawang sebagai model pengelolaan kolong yang terencana. Kedua kolong ini telah dibuat peta dan rancangan pembangunan secara komprehensif untuk memberdayakan masyarakat. Untuk itulah, selain membuat peraturan daerah pemerintah daerah sudah semestinya menyisihkan APBD utuk pengelolaan kolong. Pemerintah juga diharapakan mampu merealisasikan site plan dan master plan kolong Apat dan Kolong Merawang dengan bekerjasama dengan berbagai pihak agar mampu meningkatkan kualitas sosial ekonomi masyarakat. Hal yang tidak kalah penting, masyarakat harus berperan dalam Komunitas Pecinta Kolong untuk menjaga dan merawat kolong.