PENAMPILAN HASIL PERSILANGAN NOMOR-NOMOR HARAPAN JAMBU METE (Anacardium occidentale L.)
Main Authors: | BERMAWIE, NURLIANI; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Jl. Tentara Pelajar No. 1a Bogor, WAHYUNI, SRI; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Jl. Tentara Pelajar No. 1a Bogor |
---|---|
Other Authors: | Puslitbangbun |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
, 2005
|
Online Access: |
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jptip/article/view/2931 http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jptip/article/view/2931/2558 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKJambu mete merupakan tanaman introduksi yang telah beradaptasidan berkembang dengan baik di Indonesia, namun sampai saat iniproduktivitas dan mutunya masih rendah. Untuk meningkatkan produk-tivitas dan mutu gelondong telah dilakukan persilangan dari tahun 1994sampai 1995 antara nomor harapan dengan produksi tinggi namun berberatgelondong kecil (C-Wonogiri, F-Jepara, M-Madura dan A-Tegineneng)dengan nomor yang memiliki berat gelondong besar (S-Segayung).Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Muktiharjo, Pati, Jawa Tengah.Sebanyak sepuluh kombinasi hasil persilangan tetua betina dengan tetuajantan yaitu CxF, CxM, CxA, CxS, FxM, FxA, FxS, MxA, MxS, AxS, dantetuanya ditanam pada tahun 1996 menggunakan rancangan acakkelompok, dengan jarak tanam 6 x 6 meter, diulang tiga kali denganjumlah tanaman per unit 6 tanaman. Pengamatan dilakukan terhadap tinggitanaman, lingkar batang, lebar kanopi, produksi dan berat gelondong.Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada empat tahun pertama,pertumbuhan tanaman yaitu tinggi dan lebar tajuk sangat pesat. Memasukimasa produksi pertumbuhan agak melambat. Pada awal pertumbuhan,tinggi dan lebar tajuk antar kombinasi persilangan bervariasi, namunsetelah memasuki usia produksi tinggi dan lebar tajuk tanaman relatif sama,kecuali pada kombinasi FxM dan MxS tanamannya lebih pendek sertaCxF dan MxS memiliki tajuk sempit. Pada awal produksi kombinasi CxAdan FxS memiliki produksi tertinggi, namun pada tahun ke-6 setelahtanam produksi tertinggi adalah FxS dan CxS. Kombinasi persilangandengan tetua jantan S menghasilkan tanaman yang memiliki buah semudan berat gelondong yang lebih besar yaitu 7,10 – 8,41 g per butir denganberat kernel 2,03 – 2,33 g/butir, berat gelondong tetua lokal (3-4 g/butir).Persilangan dengan S dapat memperbaiki sifat berat gelondong sebesar77,5 – 112% dari tetua lokal, sekalipun demikian berat gelondong tersebutmasih di bawah berat gelondong tetua S (11 – 13 g/butir). Tetua S cocokdigunakan sebagai tetua untuk meningkatkan mutu gelondong (berat) padatanaman jambu mete.Kata kunci : Jambu mete, Anacardium occidentale L., persilangan,hibrida, hasil, mutu, Jawa TengahABSTRACTGrowth, yield and quality performances of cashew(Anacardium occidentale L.) resulted from hybridization Cashew is not an Indonesian native plant. Although it has been welladapted and widely cultivated in Indonesia, its productivity and nut qualityis still low. To improve productivity and nut quality, ten crossingcombinations were made among and between high yielding lines withsmall nut size (C-Wonogiri, F-Jepara, M-Madura and A-Tegineneng) anda line with big nut size (S-Segayung). The crosses were made from 1994 to1995 at Muktihardjo Experimental Garden, Pati, Central Java. Ten hybridcombinations, i.e. CxF, CxM, CxA, CxS, FxM, FxA, FxS, MxA, MxS,AxS, and its parents were planted in 1996 in a randomized block designwith three replications, plant spacing 6 x 6 m and 6 plants per unit.Parameters observed were growth rates indicated by plant height, canopysize and trunk circumference and yield and nut weight. The hybrid plantsshowed fast vegetative growth indicated by increase in plant height, trunkcircumference and canopy diameter with more than 1.5 m per year at thefirst four years, then decline when entered the reproductive stage.Growth rate at the vegetative stage varied among crossing combinations,then tend to be similar at the reproductive stage, except for FxM and MxS,the plants were smaller that the others. At the first few bearing years,CxA and FxS produced high yield, but at 6 years after planting, the highestyield was obtained from FxS and CxS combinations. Crossingcombination with S as the male parent showed variation in fruit and nutweight, 7,10 – 8,41 g per nut with kernel weight 2.03 – 2.33 g, bigger thanthe nut weight of the local varieties (3-4 g). Crossing with S as the maleparent improved nut weight of the local varieties by 77,5 – 112%, but theweight was still below the nut weight of the S parent (11 – 13 g/nut). TheS parent is suitable as the male parent for improving nut quality in cashew.Key words: Cashew, Anacardium accidentale L., intervariety crossing,hybrid, yield, quality, Central Java