BEBERAPA ASPEK EKOLOGI, POPULASI POHON, DAN PERMUDAAN ALAM TUMBUHAN PENGHASIL GAHARU KELOMPOK KARAS (Aquilaria spp.) DI WILAYAH PROVINSI JAMBI
Main Author: | Sumarna, Yana |
---|---|
Other Authors: | Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan |
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1143 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1143/1067 |
ctrlnum |
--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1143 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">BEBERAPA ASPEK EKOLOGI, POPULASI POHON, DAN PERMUDAAN ALAM TUMBUHAN PENGHASIL GAHARU KELOMPOK KARAS (Aquilaria spp.) DI WILAYAH PROVINSI JAMBI</title><creator>Sumarna, Yana</creator><subject lang="id-ID">Karas; gaharu; sebaran tumbuh; ekologi; budidaya</subject><description lang="id-ID">Indonesia memiliki potensi sumberdaya pohon penghasil gaharu tertinggi di dunia, secara biologis tumbuh pada berbagai kondisi ekosistem sertatipe  hutan. Gaharu semula diperoleh masyarakat dengan cara memungut dari pohon penghasil yang telah mati alami. Akibat berkembangnya nilai guna dan tingginya permintaan pasar dengan harga jual tinggi, kini masyarakat memburu gaharu dengan cara menebang pohon hidup yang telah mengancam kelestarian populasi sumberdaya. Komisi CITES (Convention on International Trade on Endangered Species of Wild Flora and Fauna), sejak tahun 2004 telah menetapkan genus Aquilaria spp. dan Gyrinops sp. masuk dalam Appendix II CITES. Dalam upaya konservasi dan pembudidayaan pohon penghasil gaharu, secara biologis perlu memperhatikan aspek parameter ekologis tempat tumbuh. Untuk mendukung keberhasilan tumbuh dalam budidaya, dasar teknis akan ditentukan oleh parameter ekologis tempat  tumbuh. Penelitian  yang dilakukan melalui metode  survey dalam tiga blok pengamatan sesuai ketinggian di atas permukaan laut (<100 m, 200 m, >200 m) yang diulang tiga kali yang dilakukan di wilayah hutan Kecamatan Tabir Ulu, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Diperoleh data parameter ekologis berupa suhu udara nisbi berada antara 20-33º C, kelembaban nisbi antara 78-81%, intensitas cahaya antara 56-75% dengan curah hujan wilayah antara 1.200-1.500 mm/th. Populasi pohon Aquilaria spp. dalam kawasan hutan sesuai ketinggian tempat tumbuh rata-rata hanya 7 batang per satuan kelompok sebaran ketinggian tempat tumbuh, sedang potensi populasi permudaan alam pada setiap pohon induk untuk jenis Aquilaria malaccensis Lamk rata-rata sebanyak 287 batang (luas tajuk 20,3 m2) dan untuk jenis Aquilaria microcarpa Bail sebanyak 331 batang (luas tajuk 24,5 m2). </description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan</publisher><contributor lang="id-ID">Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan</contributor><date>2016-03-28</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1143</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam; Vol 5, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam; 93-99</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam; Vol 5, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam; 93-99</source><source>2540-9689</source><source>0216-0439</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1143/1067</relation><rights lang="id-ID">##submission.copyrightStatement##</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1143</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other Other: Journal:eJournal |
author |
Sumarna, Yana |
author2 |
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan |
title |
BEBERAPA ASPEK EKOLOGI, POPULASI POHON, DAN PERMUDAAN ALAM TUMBUHAN PENGHASIL GAHARU KELOMPOK KARAS (Aquilaria spp.) DI WILAYAH PROVINSI JAMBI |
publisher |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan |
publishDate |
2016 |
topic |
Karas gaharu sebaran tumbuh ekologi budidaya |
url |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1143 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1143/1067 |
contents |
Indonesia memiliki potensi sumberdaya pohon penghasil gaharu tertinggi di dunia, secara biologis tumbuh pada berbagai kondisi ekosistem sertatipe hutan. Gaharu semula diperoleh masyarakat dengan cara memungut dari pohon penghasil yang telah mati alami. Akibat berkembangnya nilai guna dan tingginya permintaan pasar dengan harga jual tinggi, kini masyarakat memburu gaharu dengan cara menebang pohon hidup yang telah mengancam kelestarian populasi sumberdaya. Komisi CITES (Convention on International Trade on Endangered Species of Wild Flora and Fauna), sejak tahun 2004 telah menetapkan genus Aquilaria spp. dan Gyrinops sp. masuk dalam Appendix II CITES. Dalam upaya konservasi dan pembudidayaan pohon penghasil gaharu, secara biologis perlu memperhatikan aspek parameter ekologis tempat tumbuh. Untuk mendukung keberhasilan tumbuh dalam budidaya, dasar teknis akan ditentukan oleh parameter ekologis tempat tumbuh. Penelitian yang dilakukan melalui metode survey dalam tiga blok pengamatan sesuai ketinggian di atas permukaan laut (<100 m, 200 m, >200 m) yang diulang tiga kali yang dilakukan di wilayah hutan Kecamatan Tabir Ulu, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Diperoleh data parameter ekologis berupa suhu udara nisbi berada antara 20-33o C, kelembaban nisbi antara 78-81%, intensitas cahaya antara 56-75% dengan curah hujan wilayah antara 1.200-1.500 mm/th. Populasi pohon Aquilaria spp. dalam kawasan hutan sesuai ketinggian tempat tumbuh rata-rata hanya 7 batang per satuan kelompok sebaran ketinggian tempat tumbuh, sedang potensi populasi permudaan alam pada setiap pohon induk untuk jenis Aquilaria malaccensis Lamk rata-rata sebanyak 287 batang (luas tajuk 20,3 m2) dan untuk jenis Aquilaria microcarpa Bail sebanyak 331 batang (luas tajuk 24,5 m2). |
id |
IOS1859.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1143 |
institution |
Badan Litbang Kehutanan |
institution_id |
104 |
institution_type |
library:special library |
library |
Perpustakaan Badan Litbang Kehutanan |
library_id |
15 |
collection |
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam |
repository_id |
1859 |
city |
JAKARTA SELATAN |
province |
DKI JAKARTA |
repoId |
IOS1859 |
first_indexed |
2016-09-25T11:08:54Z |
last_indexed |
2017-02-25T13:23:51Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1767025160497397760 |
score |
17.538404 |