KESESUAIAN JENIS UNTUK PENGAYAAN HABITAT ORANGUTAN TERDEGRADASI DI DAERAH PENYANGGA CAGAR ALAM DOLOK SIBUAL- BUALI

Main Authors: Kuswanda, Wanda, Sukmana, Asep
Other Authors: Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan , 2016
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1125
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1125/1046
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1125
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">KESESUAIAN JENIS UNTUK PENGAYAAN HABITAT ORANGUTAN TERDEGRADASI DI DAERAH PENYANGGA CAGAR ALAM DOLOK SIBUAL- BUALI</title><creator>Kuswanda, Wanda</creator><creator>Sukmana, Asep</creator><subject lang="id-ID">Habitat; degradasi; daerah penyangga; Cagar Alam Dolok Sibual-buali</subject><description lang="id-ID">Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pertumbuhan dan jenis tanaman yang sesuai untuk pengayaan pada berbagai tipe lahan terdegradasi yang berfungsi sebagai habitat orangutan (Pongo abelii Lesson) di daerah penyangga Cagar Alam Dolok Sibual-buali, Tapanuli Selatan. Parameter pertumbuhan (pertumbuhan tinggi, persen hidup, dan persen kesehatan tanaman) diamati pada plot seluas 0,4 ha (10 plot dengan ukuran 20 m x 20 m setiap plot), lima plot untuk setiap perlakuan pola tanam (pola jalur dan pola acak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis yang memiliki pertumbuhan tertinggi pada pola jalur adalah rambutan (Cryptocarya nitens (Blume) Koord.&amp;Val.) sebesar 0,88cm/bulan dan pada pola acak adalah meranti (Shorea leprosula Miq) sebesar 0,93 cm/bulan. Begitu pula, berdasarkan klasifikasi tipe lahan adalah rambutan sebesar 1,2 cm/bulan (lahan kosong dan budidaya) dan durian (Durio zibethinus Murr) sebesar 0,93 cm/bulan (hutan sekunder). Jenis yang memiliki persen hidup tertinggi pada pola tanam jalur adalah durian sebesar 96% dan pada pola acak adalah medang (Litsea odorifera Valeton) sebesar 84%. Rata- rata persen kesehatan tanaman pada pola tanam jalur sebesar 65% dan pada pola acak 64,9%. Hasil analisis uji t &#xA0;diperoleh bahwa pola tanam tidak berpengaruh terhadap persen hidup dan persen kesehatan tanaman. Jenis tanaman yang sesuai untuk pengayaan habitat pada tipe hutan rakyat sebagai jalur hijau adalah meranti (S. leprosula) dan medang (L. odorifera), pada lahan kosong atau semak belukar sebagai daerah interaksi adalah kombinasi antara tanaman penghasil kayu dengan MPTs (multipurpose tree species); dan pada lahan budidaya adalah tanaman MPTs, seperti durian (D. zibethinus), nangka (Artocarpus integra Merr), dan rambutan (C. nitens).</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan</publisher><contributor lang="id-ID">Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan</contributor><date>2016-03-24</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1125</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam; Vol 6, No 2 (2009): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam; 125-139</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam; Vol 6, No 2 (2009): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam; 125-139</source><source>2540-9689</source><source>0216-0439</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1125/1046</relation><rights lang="id-ID">##submission.copyrightStatement##</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1125</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
Journal:eJournal
author Kuswanda, Wanda
Sukmana, Asep
author2 Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan
title KESESUAIAN JENIS UNTUK PENGAYAAN HABITAT ORANGUTAN TERDEGRADASI DI DAERAH PENYANGGA CAGAR ALAM DOLOK SIBUAL- BUALI
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
publishDate 2016
topic Habitat
degradasi
daerah penyangga
Cagar Alam Dolok Sibual-buali
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1125
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1125/1046
contents Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pertumbuhan dan jenis tanaman yang sesuai untuk pengayaan pada berbagai tipe lahan terdegradasi yang berfungsi sebagai habitat orangutan (Pongo abelii Lesson) di daerah penyangga Cagar Alam Dolok Sibual-buali, Tapanuli Selatan. Parameter pertumbuhan (pertumbuhan tinggi, persen hidup, dan persen kesehatan tanaman) diamati pada plot seluas 0,4 ha (10 plot dengan ukuran 20 m x 20 m setiap plot), lima plot untuk setiap perlakuan pola tanam (pola jalur dan pola acak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis yang memiliki pertumbuhan tertinggi pada pola jalur adalah rambutan (Cryptocarya nitens (Blume) Koord.&Val.) sebesar 0,88cm/bulan dan pada pola acak adalah meranti (Shorea leprosula Miq) sebesar 0,93 cm/bulan. Begitu pula, berdasarkan klasifikasi tipe lahan adalah rambutan sebesar 1,2 cm/bulan (lahan kosong dan budidaya) dan durian (Durio zibethinus Murr) sebesar 0,93 cm/bulan (hutan sekunder). Jenis yang memiliki persen hidup tertinggi pada pola tanam jalur adalah durian sebesar 96% dan pada pola acak adalah medang (Litsea odorifera Valeton) sebesar 84%. Rata- rata persen kesehatan tanaman pada pola tanam jalur sebesar 65% dan pada pola acak 64,9%. Hasil analisis uji t diperoleh bahwa pola tanam tidak berpengaruh terhadap persen hidup dan persen kesehatan tanaman. Jenis tanaman yang sesuai untuk pengayaan habitat pada tipe hutan rakyat sebagai jalur hijau adalah meranti (S. leprosula) dan medang (L. odorifera), pada lahan kosong atau semak belukar sebagai daerah interaksi adalah kombinasi antara tanaman penghasil kayu dengan MPTs (multipurpose tree species); dan pada lahan budidaya adalah tanaman MPTs, seperti durian (D. zibethinus), nangka (Artocarpus integra Merr), dan rambutan (C. nitens).
id IOS1859.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1125
institution Badan Litbang Kehutanan
institution_id 104
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Badan Litbang Kehutanan
library_id 15
collection Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
repository_id 1859
city JAKARTA SELATAN
province DKI JAKARTA
repoId IOS1859
first_indexed 2016-09-25T11:09:03Z
last_indexed 2017-07-10T05:45:29Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1767025163235229696
score 17.538404