DINAMIKA KEANEKARAGAMAN JENIS POHON PADA HUTAN PRODUKSI BEKAS TEBANGAN DI KALIMANTAN TIMUR

Main Author: Samsoedin, Ismayadi
Other Authors: Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan , 2016
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1120
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1120/1041
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1120
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">DINAMIKA KEANEKARAGAMAN JENIS POHON PADA HUTAN PRODUKSI BEKAS TEBANGAN DI KALIMANTAN TIMUR</title><creator>Samsoedin, Ismayadi</creator><subject lang="id-ID">Hutan hujan tropik; areal bekas tebangan; keanekaragaman jenis</subject><description lang="id-ID">Sesudah lebih dari 30 tahun kegiatan eksploitasi hutan di Indonesia, relatif masih sedikit penelitian tentang komposisi jenis pohon yang dilakukan pada petak ukur permanen, khususnya di Kalimantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika keragaman jenis pohon pada hutan produksi bekas tebangan berumur 5, 15, dan 30 tahun, dan membandingkannya dengan petak hutan primer sebagai kontrol. Data dikumpulkan dari 16 petak ukur permanen berukuran masing-masing 1 ha, terdiri dari 4 petak untuk tiap perlakuan 5, 10, dan 30 tahun setelah penebangan dan 4 petak kontrol pada hutan primer. Hasil penelitian menemukan 914 jenis pohon, terdiri dari 223 genus dan 65 suku. Suku yang paling dominan untuk seluruh petak adalah Dipterocarpaceae. Eksploitasi hutan tidak berpengaruh nyata terhadap keragaman jenis pohon hutan, kecuali untuk jenis Dipterocarpacea pada LOA-5 dan 10.&#xA0; Dari indeks keragaman Shannon-Wiener dan indeks keseragaman jenis juga terlihat bahwa ekploitasi hutan tidak secara signifikan mengakibatkan penurunan keragaman jenis kecuali pada LOA-10 yang memiliki keragaman jenis pohon paling rendah dibandingkan petak yang lain. Walaupun keragaman jenis pada LOA-30 tidak berbeda nyata dengan hutan primer, tebangan rotasi kedua tidak disarankan untuk dilakukan karena akan membahayakan keberadaan sumberdaya genetik yang belum diketahui potensinya.</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan</publisher><contributor lang="id-ID">Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan</contributor><date>2016-03-24</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1120</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam; Vol 6, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam; 69-78</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam; Vol 6, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam; 69-78</source><source>2540-9689</source><source>0216-0439</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1120/1041</relation><rights lang="id-ID">##submission.copyrightStatement##</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1120</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
Journal:eJournal
author Samsoedin, Ismayadi
author2 Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan
title DINAMIKA KEANEKARAGAMAN JENIS POHON PADA HUTAN PRODUKSI BEKAS TEBANGAN DI KALIMANTAN TIMUR
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
publishDate 2016
topic Hutan hujan tropik
areal bekas tebangan
keanekaragaman jenis
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1120
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1120/1041
contents Sesudah lebih dari 30 tahun kegiatan eksploitasi hutan di Indonesia, relatif masih sedikit penelitian tentang komposisi jenis pohon yang dilakukan pada petak ukur permanen, khususnya di Kalimantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika keragaman jenis pohon pada hutan produksi bekas tebangan berumur 5, 15, dan 30 tahun, dan membandingkannya dengan petak hutan primer sebagai kontrol. Data dikumpulkan dari 16 petak ukur permanen berukuran masing-masing 1 ha, terdiri dari 4 petak untuk tiap perlakuan 5, 10, dan 30 tahun setelah penebangan dan 4 petak kontrol pada hutan primer. Hasil penelitian menemukan 914 jenis pohon, terdiri dari 223 genus dan 65 suku. Suku yang paling dominan untuk seluruh petak adalah Dipterocarpaceae. Eksploitasi hutan tidak berpengaruh nyata terhadap keragaman jenis pohon hutan, kecuali untuk jenis Dipterocarpacea pada LOA-5 dan 10. Dari indeks keragaman Shannon-Wiener dan indeks keseragaman jenis juga terlihat bahwa ekploitasi hutan tidak secara signifikan mengakibatkan penurunan keragaman jenis kecuali pada LOA-10 yang memiliki keragaman jenis pohon paling rendah dibandingkan petak yang lain. Walaupun keragaman jenis pada LOA-30 tidak berbeda nyata dengan hutan primer, tebangan rotasi kedua tidak disarankan untuk dilakukan karena akan membahayakan keberadaan sumberdaya genetik yang belum diketahui potensinya.
id IOS1859.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1120
institution Badan Litbang Kehutanan
institution_id 104
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Badan Litbang Kehutanan
library_id 15
collection Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
repository_id 1859
city JAKARTA SELATAN
province DKI JAKARTA
repoId IOS1859
first_indexed 2016-09-25T11:09:03Z
last_indexed 2017-07-10T05:45:29Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1767025163648368640
score 17.538404