POLA AGROFORESTRY TANAMAN PENGHASIL GAHARU DAN KELAPA SAWIT
Main Authors: | Suhartati, Suhartati, Wahyudi, Agus |
---|---|
Other Authors: | Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan |
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1084 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1084/1008 |
Daftar Isi:
- Pengembangan tanaman penghasil gaharu (Aquilaria malacensis Lamk.) di areal perkebunan kelapa sawit merupakan sistem agroforestry yang perlu diketahui pola tanamnya yang tepat, terutama jarak tanam yang optimal antara tanaman penghasil gaharu dan pohon kelapa sawit. Jarak tanam berkaitan dengan intensitas cahaya, semakin jauh jarak tanaman penghasil gaharu dari pohon kelapa sawit, maka intensitas cahaya yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman penghasil gaharu semakin besar, sebaliknya tingkat naungannya berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak tanam yang tepat antara tanaman penghasil gaharu dan pohon kelapa sawit, sehingga tanaman penghasil gaharu dapat tumbuh optimal di areal perkebunan kelapa sawit. Plot ujicoba berlokasi di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berblok dengan tiga perlakuan jarak tanaman penghasil gaharu dari pohon kelapa sawit, yaitu jarak 2 m, 3 m, dan 4 m. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan tanaman penghasil gaharu, meliputi tinggi tanaman, diameter batang, persentase hidup serta kondisi iklim mikro dan biofisik lapangan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan jarak tanaman penghasil gaharu dari pohon kelapa sawit belum menunjukkan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman penghasil gaharu sampai umur 24 bulan. Pengaruh nyata terlihat pada umur 30 bulan, dimana jarak tanam yang optimal adalah 4 m dengan rerata pertumbuhan tinggi 235,0 cm dan diameter batang 32,0 mm.