KRITERIA DAN INDIKATORPENETAPAN ZONASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH
Main Authors: | Kwatrina, Rozza Tri, Mukhtar, Abdullah Syarief |
---|---|
Other Authors: | Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/4554 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/4554/4167 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rumusan kriteria dan indikator yang tepat dalam penetapan zonasi Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), berdasarkan parameter fisik, biotik, dan sosial ekonomi, sehingga bisa menjadi dasar bagi pengelolaan TNBT selanjutnya. Data yang dikumpulkan meliputi data kondisi fisik, biotik, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kondisi vegetasi diperoleh melalui analisis vegetasi pada setiap zona, sedangkan pengamatan satwaliar dilakukan dengan metode perjumpaan pada kelas aves, mamalia, dan primata. Pengumpulan data sosial ekonomi dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada responden sebanyak 66 responden yang ada di zona penyangga dan tradisional TNBT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tumbuhan pada zona-zona yang diamati mempunyai indeks keanekaragaman jenis tumbuhan secara keseluruhan berkisar antara 2,17 sampai dengan 3,71 Terdapat 17 jenis aves, 11 jenis mamalia, dan enam jenis primata yang dijumpai di zona-zona tersebut. Kegiatan perekonomian masyarakat terutama berupa usaha pertanian ekstensif dan pemungutan hasil hutan. Empat kriteria zona TNBT telah sesuai dengan kriteria yang dimaksudkan dalam Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam yaitu zona inti, zona rimba, zona pemanfaatan intensif, dan daerah penyangga. Usulan indikator untuk masing-masing zona adalah zona inti sebanyak 13 indikator, zona rimba lima indikator, zona pemanfaatan intensif lima indikator, zona pemanfaatan tradisional 10 indikator, zona rehabilitasi lima indikator, dan daerah penyangga sebanyak 13 indikator.