POTENSI MASYARAKAT DAN PERANAN KELEMBAGAAN DI ZONA PENYANGGA TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH
Main Authors: | Kuswanda, Wanda, Mukhtar, Abdullah Syarief |
---|---|
Other Authors: | Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/3081 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/3081/2198 |
Daftar Isi:
- Keberadaan masyarakat di sekitar zona penyangga akan mempunyai interaksi dan berpengaruh terhadap Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). Penelitian ini bertujuan untuk rnendapatkan informasi tentang potensi (karakteristik, persepsi, dan interaksi) masyarakat dan peranan kelembagaan dalam pengelolaan zona penyangga TNBT. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara dengan masyarakat dan stakeholder terkait yang dianalisis dengan tabel frekuensi dan sistem Analytic Hierarchy Process (AHP). Karakteristik masyarakat sebagian besar merupakan penduduk asli, suku Melayu, beragama Islam, dan bekerja sebagai petani. Persepsi masyarakat tergolong positif meskipun interaksi terhadap kawasan TNBT masih cukup tinggi, Peranan kelembagaan dalam penataan batas dan ruang serta perlindungan taman nasional merupakan prioritas program Balai TNBT (nilai = 0,339 dan 0,421, artinya 33,9% dan 42,1% hal tersebut dinilai responden sebagai peranan Balai TNBT), peningkatan sumberdaya manusia dan ekonomi sebagai prioritas lernbaga masyarakat lokal (0,462), dan pemantauan pengelolaan daerah penyangga sebagai prioritas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)(0,315). Program pernberdayaan lembaga masyarakat lokal dapat dilakukan dengan membuat kebijakan yang berorientasi pada kepentingan rnasyarakat, pelatihan, dan memberikan bantuan modal.