REHABILITASI LAHAN KRITIS MELALUI PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT BERBASIS SISTEM KALIWU DI PULAU SUMBA

Main Authors: Njurumana, Gerson ND., Susila, I Wayan Widhana
Other Authors: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan , 2017
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/2893
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/2893/2103
Daftar Isi:
  • Pengelolaan hutan yang menekankan eksploitasi menyebabkan meningkatnya luas lahan kritis dan degradasi ekosistem hutan secara menyeluruh luas lahan kritis di Nusa Tenggara Timur mencapai 28% dari total luas wilayah. Sedangkan di Pulau Surnba jumlah lahan kritis diperkirakan paling sedikit 32% dari total luas daratan. Peningkatan lahan kritis disebabkan kebakaran lahan dan hutan, fragrnentasi hutan akibat penebangan liar dan perladangan serta faktor alam yang kurang rnenunjang perturnbuhan tanaman. Hal ini berdampak negatif terhadap daya dukung lingkungan dalam menunjang kebutuhan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh alternatif rehabilitasi lahan dan konservasi melalui pengembangan hutan rakyat yang berbasis pada sistem social forestry murni masyarakat beserta kearifan lokalnya. Metode pendekatan yang digunakan adalah observasi langsung terhadap karakteristik sistem kaliwu, wawancara dan pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistern kaliwu berpeluang dikembangkan untuk rehabilitasi lahan dan konservasi tanah dan air di Sumba. Keberadaan sistem kaliwu mampu menunjang tata air, mendukung pendapatan masyarakat dengan nilsi NPV positif pada tingkat pengembalian modal lebih dari I 2% per tahun, keragaman jenis tanaman yang tinggi serta dukungan masyarakat. Keuntungan pengembangan sistem kaliwu adalah diperolehnya landasan pengelolaan lahan kritis dan konservasi yang berbasis lokal (mengakomodir karakteristik wilayah, sosial budaya, dan kearifan lokal) untuk menggugah peningkatan partisipasi masyarakat dalam pencapaian tujuan pengelolaan lahan.