PENGELOLAAN DAN ZONASI DAERAH PENYANGGA TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI, KABUPATEN KUNINGAN, JAWA BARAT
Main Authors: | Bismark, M., Sawitri, Reny, Eman, Eman |
---|---|
Other Authors: | Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1228 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/1228/1149 |
Daftar Isi:
- Pengelolaan daerah penyangga Taman Nasional Gunung Ciremai ditujukan untuk mendapatkan suatu model yang didasarkan pada penataan lahan dalam bentuk zonasi daerah penyangga. Metode kajian ini adalah mengamati bentuk pengelolaan lahan yang dibagi ke dalam tiga zona (jalur) yaitu jalur hijau berjarak 0,5-2 km dari kawasan, jalur interaksi berjarak 3-5 km dari kawasan, dan jalur budidaya berjarak lebih dari 5-10 km dari kawasan taman nasional disertai wawancara dan pengisian kuesioner. Penelitian di lapang menunjukkan bahwa setiap jalur zonasi tersebut mempunyai potensi flora, fauna, ekologi, dan jasa lingkungan serta ekonomi yang berbeda. Jalur hijau dan interaksi yang berjarak 0,5-5 km dari kawasan taman nasional ternyata merupakan penyangga kawasan yang sangat potensial sebagai pengembangan kawasan wanatani dan mempunyai nilai konservasi keragaman flora dan fauna serta konservasi lahan yang mendukung perekonomian masyarakat. Pengelolaan daerah penyangga diarahkan pada pengelolaan dan pemanfaatan lahan dengan pola hutan kemasyarakatan, hutan rakyat, budidaya hortikultur, tanaman pangan, kebun buah-buahan, wisata alam, kebun raya maupun wanatani dengan mengembangkan 33 jenis budidaya tanaman kayu, buah-buahan, dan industri. Peremajaan dan pengayaan jenis tanaman buah-buahan dan industri perlu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.