PROSES BERPIKIR MAHASISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN METAKOGNITIF AWAL DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Main Authors: | Nugroho, Aryo Andri; Pendidikan Matematika FPMIPA Universitas PGRI Semarang, Dwijayanti, Ida; Pendidikan Matematika FPMIPA Universitas PGRI Semarang |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
, 2016
|
Online Access: |
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPPM/article/view/977 https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPPM/article/view/977/778 |
Daftar Isi:
- Analisis Riil dikenal sebagai merupakan dasar di dalam matematika untuk berfikir secara formal, yaitu berfikir secara deduktif aksiomatik. Suherman berpendapat bahwa melalui metakognitif seseorang akan bisa menilai kesukaran suatu masalah, mengamati tingkat pemahaman dirinya, menggunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan menilai kemajuan belajar sendiri. Berdasarkan uraian tersebut, diperlukan sebuah kajian mendalam tentang kemampuan metakognitif awal mahasiswa dalam pemecahan masalah sebagai fondasi awal untuk pengembangan strategi perkuliahan analisis riil 1. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika semester 6-E Universitas PGRI Semarang. Sampling bersifat purposive yaitu 2 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaksi, dimana komponen reduksi sajian data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Setelah data terkumpul, ketiga komponen dianalisis secara interaksi. Hasil yang diperoleh dari hasil triangulasi diperoleh kesimpulan bahwa subyek I memiliki kemampuan metakognitif yang baik yang terlihat pada tingkat kemampuan pemecahan masalah yang baik pula yaitu kemampuan pemahaman masalah, perencanaan penyelesaian masalah, pelaksanaan perencanaan masalah serta kemampuan memeriksa kembali. Sedangkan subyek II diperoleh kemampuan metakognitif yang cukup baik yang terlihat pada tingkat kemampuan pemecahan masalah yang kurang sempurna yaitu kurang dapat melakukan peninjauan kembali terhadap hasil pekerjaannya.