KEARIFAN LINGKUNGAN DALAM PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN HUTAN WONOSARI KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Main Authors: Nurhadi, Ahsan, Setiawan, Bakti, Baiquni, Mr.
Format: Article eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: [ 11 ] JURNAL MANUSIA DAN LINGKUNGAN , 2014
Online Access: http://lib.law.ugm.ac.id/ojs/index.php/jml/article/view/3668
Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengkaji tentang kearifan lingkungan masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan Hutan Wonosari, salah satu hutan adat yang terletak di Desa Beji, Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul. Kearifan lingkungan dalam mengelola hutan adat telah mengakar kuat di tengah-tengah masyarakat disekitar Hutan Wonosadi dan bersumber dari adanya mitologi dan sejarah hutan. Proses pengelolaan Hutan Wonosadi telah berjalan sangat panjang. Pada kurun waktu Tahun 1960 s/d Tahun 1965 Hutan Wonosadi hampir musnah akibat penjarahan liar. Pada saat itu daerah disekitar hutanWonosadi mengalami kerusakan parah akibat banjir krakal dan tanah longsor apabila musim penghujan tiba. Melalui prakarsa perangkat desa beserta tokoh masyarakat, pada tahun 1966 diadakan perencanaan kembali Hutan Wonosadi (reforestrasi). Masyarakat bahu membahu mengimplementasikan rencana penghutanan kembali tersebut. Kegiatan ini setelah beberapa tahun lamanya telah mampu mengembalikan keberadaan Hutan Wonosadi.Adanya mitologi dan sejarah Hutan Wonosadi telah menciptakan banyak mitos yang dipercaya oleh masyarakat sekitar secara turun temurun. Kejadian empiris yang dialami oleh masyarakat terkait dengan mitos tersebut telah menjadikan masyarkat mempunyai keterkaitan secara batiniah untuk tetap menjaga kelestarian Hutan Wonosadi. Di samping itu, masyarakat juga menerapkan konsep kesadaran realitas dengan in=dionm tekun (sungguh-sungguh), teken (petunjuk), tekan (sampai pada hal yang dicita-citakan) serta konsep kesadaran mitologi sangkan paraning dumadi. Hutan Wonosadi telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi penduduk di sekitar karena masyarakat mempunyaimempunyai kesadaran dalam kerangka mitologi dan realitas untuk mengelola hutan dan tetap ingin merasakan manfaat yang pisitif dari keberadaan hutan tersebut.