Daftar Isi:
  • Cikarang, sebagai Ibukota Kabupaten Bekasi merupakan kawasan industri yang dipenuhi berbagai ragam dan jenis perusahaan, sehingga menjadi magnet bagi masyarakat untuk mencari pekerjaan maupun berinvestasi. Sebagai kawasan industri, sebagian orang memiliki persepsi adalah banyak pabrik, polusi udara, dan panas. Persepsi tersebut tidak salah tetapi image tersebut akan berkurang setelah melihat langsung kondisi dikota Cikarang (DR. rahadi & M. Muslih, 2019). Aktifitas industri dari berbagai macam pabrik di Cikarang akan menghasilkan suatu produk dan hasil berupa limbah. Oleh sebab itu limbah tersebut harus dibuang sesuai pada tempatnya. Salah satu upaya untuk mengantisipasi menjadi barang yang bermanfaatat, salah satunya digunakan untuk campuran pembuatan briket dengan campuran arang tempurung kelapa Penelitian ini menggunakan metode eksperimetal yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan baku dalam pembuatan briket terhadap karakteristik briket yang dihasilkan, mengetahui nilai kalor dari briket campuran sludge, arang tempurung kelapa dan perekat tepung tapioka serta untuk mengetahui karakteristik kualitas briket, kama dilakukan uji kadar air, kadar abu dan nilai kalor dimana dibandingkan dengan standar SNI No.1-6235-2000. Adapun jumlah sampel yang dibuat sebanyak 3 sampel dengan sampel A 90%,10% perekat sludge hasil kadar airnya 1,08% kadar abu 41,62%, nilai kalor 5245 kal/g. Sampel B 80% sludge,10% tempurung kelapa,10% perekat hasilnya kadar air sebesar: 2,79%, kadar abu 36,15% dan nilai kalor 4989 kal/g. Sampel C 45% sludge, 45% tempurung kelapa,10% perekat hasilnya kadar air sebesar: 3,64%, kadar abu 49,55% dan nilai kalor 4711 kal/g.