ADSORPSI LARUTAN ZAT WARNA ERIOCHROME BLACK-T (EBT) MENGGUNAKAN KARBON AKTIF KULIT SALAK (Salacca Edulis)
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak sektor perindustrian dan melibatkan penggunaan zat kimia berbahaya yang dapat memicu pencemaran lingkungan. Salah satu contoh zat warna adalah Eriochrome Black-T (EBT) yang tergolong dalam zat warna azo yang digunakan pada pencelupan sutra, wol, nilon. Buah salak hasil produksi Indonesia banyak diekspor ke negara di timur tengah dan negara di Asia. Saat ini masyarakat hanya memanfaatkan buah salaknya saja, sementara kulit salak yang dihasilkan dari salak hanya menjadi limbah kulit salak yang masih belum banyak diolah menjadi produk yang bermanfaat oleh masyarakat sekitar. Pada penelitian ini kulit salak diubah menjadi karbon aktif untuk mengetahui kemampuan adsorpsi adsorben terhadap zat warna Eriochrome Black-T (EBT). Karakterisasi karbon aktif dilakukan menggunakan instrument FTIR yang menunjukan adanya selulosa yang merupakan senyawa utama yang memungkinkan hubungan zat warna dalam larutan. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian yang bersifat eksperimental yang dilaksanakan dalam skala laboratorium dengan metode penelitian secara kuantitatif. Uji adsorpsi yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan variasi waktu, pH dan dosis adsorben. Kapasitas adsorbsi karbon aktif kulit salak (Salacca Edulis) terhadap Eriochrome Black-T (EBT) mencapai batas maksimal pada menit ke 60 dengan penyisihan mencapai batas maksimal pada pH 4 dan memiliki kapasitas adsorbsi pada variasi dosis 5 gr/l.