PENGARUH AERASI MEKANIS DAN HUMIDITY TERHADAP KINERJA PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK DENGAN METODE OPEN WINDROW (STUDI KHASUS TPA BURANGKENG KABUPATEN BEKASI)
Daftar Isi:
- Kabupaten Bekasi adalah salah satu Kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah administrasi Kabupaten Bekasi 1.273,88 km terbagi dalam 23 Kecamatan dan 180 desa yang memiliki jumlah penduduk 2.880.280 jiwa, Kabupaten Bekasi juga memiliki masalah yang sama terhadap sampah atau pun limbah. Sampah yang ada di perumahan sekitar bekasi dan tidak dibuang ke TPA, cara untuk mengurangi volume sampah yang biasa dilakukan adalah dengan cara dibakar, beberapa perumahan tidak memiliki pengelolaan sampah selain dengan cara dibakar, namun pembakaran sampah akan menghasilkan dioksin, senyawa zat yang bisa digunakan sebagai racun tumbuhan, selain itu pembakaran sampah dapat menambah jumlah zat pencemar di udara. Sampah sebagai barang yang masih bisa dimanfaatkan tidak seharusnya diperlakukan sebagai barang yang menjijikan. Untuk mengurangi volume sampah yang ada dan tidak membahayakan lingkungan, sampah harus dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah atau bahan yang berguna lainnya. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos dengan teknik pengomposan menggunakan komposter. Komposter adalah alat yang digunakan untuk membantu kerja bakteri pengurai aneka material organik berupa sampah menjadi kompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan varian kadar air 40%-50% dengan menggunakan Em4 dan blower mampu mempengaruhi berat akhir, penurunan bobot dan dekomposisi pada sampah organic selama 30 hari berpengaruh nyata pada tekstur kompos mengalami penurunan kandungan C-Organik serta peningkatan kandungan N-organik, Secara umum varian kadar air 40%,50%,60% dengan menggunakan Em4 dan blower mengalami laju dekomposisi lebih cepat.