KETUA KPK DALAM BINGKAI MEDIA PADA KASUS KORUPSI GUBERNUR PAPUA DI MEDIA CNNINDONESIA.COM DAN DETIK.COM
Main Authors: | Hildansyah, Irdan, Nur, Muhammad Jamiludin, Pauji, Resa Restu |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia
, 2022
|
Online Access: |
https://ojs.unikom.ac.id/index.php/common/article/view/8646 https://ojs.unikom.ac.id/index.php/common/article/view/8646/3514 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk melihat framing yang dilakukan oleh media online CNN Indonesia.com dan Detik.com terhadap kasus korupsi Gubernur Papua, Lukas Enembe. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Dengan demikian, penelitian ini melihat makna dari permasalahan individu atau kelompok dalam kehidupan manusia. Penelitian ini menggunakan model analisis Robert Entman untuk mengenalisis framing CNN Indonesia.com dan Detik.com. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi melalui media online. Peneliti melihat berita tentang Lukas Enembe pada periode November. Peneliti kemudian memilih berita yang relevan dengan perkembangan kasus korupsi Lukas Enembe. Peneliti selanjutnya menganalisis berita-berita yang relevan tersebut menggunakan model analisis framing Robert Entman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CNN Indonesia.com memframing ketua KPK, Firli Bahuri melakukan pelanggaran standar etika penegakan hukum. Firli Bahuri juga dibingkai sebagai sosok yang mengistimewakan tersangka korupsi karena Ia belum pernah melakukannya sebelumnya. Sementara itu, Detik.com memframing Firli Bahuri telah melanggar standar etika penegakan hukum. Porsi pemberitaan mengenai Lukas Enembe dan bagaimana status serta kondisi kesehatannya lebih sedikit dibandingkan suasana pertemuan bersama Firli Bahuri. Detik.com juga tidak menunjukkan keterangan yang diberikan KPK menyoal keterlibatan Firli Bahuri dalam pertemuan tersebut. Analisis model Entman tidak cukup untuk menjelaskan realitas media secara komprehensif. Tidak semua berita menawarkan pilihan moral dan pemecahan masalah. Karena keterbatasan tersebut, penelitian ini membutuhkan alat analisis lain untuk menjelaskan fenomena tersebut. Investigasi yang lebih mendalam dengan alat analisis lain diperlukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh dari segi framing. Kata Kunci: Framing, Firli Bahuri, KPK, Lukas Enembe
- This study aims to look at the framing carried out by the online media CNN Indonesia.com and Detik.com on the corruption case of the Governor of Papua, Lukas Enembe. This study uses a qualitative research. Thus, this study looks at the meaning of individual or group problems in human life. This study uses Robert Entman's analysis model to identify the framing of CNN Indonesia.com and Detik.com. Data collection was carried out by observing through online media. Researchers saw news about Lukas Enembe in the November period. The researcher then selected news that was relevant to the development of the Lukas Enembe corruption case. The results of this study indicate that CNN Indonesia.com framed the chairman of the KPK, Firli Bahuri, for violating law enforcement ethical standards. Firli Bahuri is also framed as a figure who gave privileges for the corruption suspect meanwhile he has never done it before. Meanwhile, Detik.com's framing of Firli Bahuri has violated the ethical standards of law enforcement. The portion of the news about Lukas Enembe and how his status and health condition is less than the circumstance of the meeting with Firli Bahuri. Detik.com also did not show the information provided by the KPK regarding Firli Bahuri's involvement in the meeting. Entman's model analysis is not sufficient to explain media reality comprehensively. Not all news offers moral choices and problem solved. Due to these limitations, this study requires other analytical tools to explain this phenomenon. A more in-depth investigation with other analytical tools is needed to get a more complete picture in terms of framing. Keywords: Framing, Firli Bahuri, KPK, Lukas Enembe.