Analisis customer profitability dan break even point dengan metoda activity based costing di bank "X"

Main Author: Franky Dewanta, author
Format: Masters Doctoral
Terbitan: , 2003
Subjects:
Online Access: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2017-9/20453790-T11281-Franky Dewanta.pdf
ctrlnum 20453790
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Analisis customer profitability dan break even point dengan metoda activity based costing di bank "X"</title><creator>Franky Dewanta, author</creator><type>Thesis:Masters</type><place/><publisher/><date>2003</date><description>&lt;b&gt;ABSTRAK&lt;/b&gt;&lt;br&gt; Menurunnya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) membuat para bank yang selama ini mengandalkan pendapatannya dari sektor tersebut harus mulai mengalihkan aktiva produktifnya ke sektor lain yaitu kredit, guna mempertahankan pendapatan yang telah diperoleh. &lt;br&gt;&lt;br&gt; Mengalihkan ke sektor kredit bukanlah suatu langkah yang mudah karena kredit dinilai suatu bisnis yang berisiko. Untuk itu harus mempunyai suatu mekanisme yang baik dalam memproses permohonan kredit dari nasabahnya dan secara selektif kredit hanya diberikan kepada debitur yang layak guna meminimalkan resiko yang ada. &lt;br&gt;&lt;br&gt; Bank harus melakukan penyaringan terhadap setiap permohonan kredit dari nasabah. Sarana penyaringan calon debitur tersebut adalah, dengan menggunakan analisa kredit untuk menganalisa kemampuan dan kemauan membayar dari calon debitur dan dituangkan dalam suatu Memo Pengolahan Kredit (MPK). &lt;br&gt;&lt;br&gt; Biasanya proses maupun biaya yang yang dikeluarkan untuk pengolahan sebuah kredit relatif sama walaupun permohonan kredit tersebut berbeda jumlahnya (plafond). Untuk itu bank harus lebih selektif memilah permohonan yang mana yang masih boleh ditangani dan mana yang harus ditolak, agar bank memperoleh keuntungan yang maksimal. &lt;br&gt;&lt;br&gt; Adapun latar belakang penulisan karya akhir ini adalah ingin mendapatkan gambaran Bagaimana mengkalkulasi biaya yang ditimbulkan khususnya biaya pengolahan sebuah permohonan kredit, dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). Dengan metode ini biaya tersebut dapat dikalkulasikan secara tepat, dengan jalan menelusuri apa yang menjadi pemicu (driver) timbulnya biaya tersebut atau dengan kata lain aktivitas-aktivitas apa yang mengakibatkan timbulnya biaya-biaya tersebut. &lt;br&gt;&lt;br&gt; Hasil perhitungan yang didapatkan dengan sistem ABC ini menunjukan bahwa untuk plafond yang sama besar, pelepasan kredit dengan jaminan likuid (deposito, bank notes, emas lantakan) yang selama ini sangat diminati oleh KCU "A" temyata memberikan pendapatan yang lebih kecil bila dibandingkan kredit dengan jaminan solid (tanah bangunan, ruko, mobil) yang selama ini dinilai lebih komplek proses pengolahannya. &lt;br&gt;&lt;br&gt; Dan tidak kalah penting lagi dengan perhitungan sistem ABC ini KCU "A" mempunyai suatu standar (benchmark) yaitu berapa besar permohonan kredit yang masih dapat diterima oleh KCU "A" agar masih tetap memperoleh keuntungan.</description><subject>Activity-based costing</subject><subject>Activity-based management</subject><subject>Managerial accounting</subject><subject/><identifier>20453790</identifier><source>http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2017-9/20453790-T11281-Franky Dewanta.pdf</source><recordID>20453790</recordID></dc>
format Thesis:Masters
Thesis
Thesis:Doctoral
author Franky Dewanta, author
title Analisis customer profitability dan break even point dengan metoda activity based costing di bank "X"
publishDate 2003
topic Activity-based costing
Activity-based management
Managerial accounting
url http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2017-9/20453790-T11281-Franky Dewanta.pdf
contents <b>ABSTRAK</b><br> Menurunnya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) membuat para bank yang selama ini mengandalkan pendapatannya dari sektor tersebut harus mulai mengalihkan aktiva produktifnya ke sektor lain yaitu kredit, guna mempertahankan pendapatan yang telah diperoleh. <br><br> Mengalihkan ke sektor kredit bukanlah suatu langkah yang mudah karena kredit dinilai suatu bisnis yang berisiko. Untuk itu harus mempunyai suatu mekanisme yang baik dalam memproses permohonan kredit dari nasabahnya dan secara selektif kredit hanya diberikan kepada debitur yang layak guna meminimalkan resiko yang ada. <br><br> Bank harus melakukan penyaringan terhadap setiap permohonan kredit dari nasabah. Sarana penyaringan calon debitur tersebut adalah, dengan menggunakan analisa kredit untuk menganalisa kemampuan dan kemauan membayar dari calon debitur dan dituangkan dalam suatu Memo Pengolahan Kredit (MPK). <br><br> Biasanya proses maupun biaya yang yang dikeluarkan untuk pengolahan sebuah kredit relatif sama walaupun permohonan kredit tersebut berbeda jumlahnya (plafond). Untuk itu bank harus lebih selektif memilah permohonan yang mana yang masih boleh ditangani dan mana yang harus ditolak, agar bank memperoleh keuntungan yang maksimal. <br><br> Adapun latar belakang penulisan karya akhir ini adalah ingin mendapatkan gambaran Bagaimana mengkalkulasi biaya yang ditimbulkan khususnya biaya pengolahan sebuah permohonan kredit, dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). Dengan metode ini biaya tersebut dapat dikalkulasikan secara tepat, dengan jalan menelusuri apa yang menjadi pemicu (driver) timbulnya biaya tersebut atau dengan kata lain aktivitas-aktivitas apa yang mengakibatkan timbulnya biaya-biaya tersebut. <br><br> Hasil perhitungan yang didapatkan dengan sistem ABC ini menunjukan bahwa untuk plafond yang sama besar, pelepasan kredit dengan jaminan likuid (deposito, bank notes, emas lantakan) yang selama ini sangat diminati oleh KCU "A" temyata memberikan pendapatan yang lebih kecil bila dibandingkan kredit dengan jaminan solid (tanah bangunan, ruko, mobil) yang selama ini dinilai lebih komplek proses pengolahannya. <br><br> Dan tidak kalah penting lagi dengan perhitungan sistem ABC ini KCU "A" mempunyai suatu standar (benchmark) yaitu berapa besar permohonan kredit yang masih dapat diterima oleh KCU "A" agar masih tetap memperoleh keuntungan.
id IOS18069.20453790
institution Universitas Indonesia
institution_id 51
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Indonesia
library_id 492
collection Repository Disertasi (Open) Universitas Indonesia
repository_id 18069
city KOTA DEPOK
province JAWA BARAT
repoId IOS18069
first_indexed 2022-12-14T04:28:03Z
last_indexed 2022-12-14T04:28:03Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1752202113308426240
score 17.538404