Alternatif restrukturisasi pada perusahaan perkebunan studi kasus pada PT. A

Main Author: Setiana Nugraha, author
Format: Masters Doctoral
Terbitan: , 2001
Subjects:
Online Access: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2017-5/20449760-T5209-Setiana Nugraha.pdf
Daftar Isi:
  • <b>ABSTRAK</b><br> Kondisi ekonomi dan moneter yang memburuk melanda negara-negara regional Asia Pasifik sejak awal tahun 1997 dan pada bulan Juli 1997 baru melanda Indonesia ini sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Kecenderungan kenaikan biaya operasional perusahaan secara umum sangat mempengauhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban. Melemahnya mata uang Rupiah dan tingkat suku bunga kredit yang tinggi serta inflasi yang sangat tinggi menurunkan permodalan perusahaan dan sekaligus mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan likuiditas. <br><br> Dampak krisis ini mengakibatkan PT A mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban kepada Bank dan ada kecenderungan kebun menjadi terbengkalai akibat kekurangan dana pemeliharaan. Sehingga sangat diperlukan langkah-langkah penyelamatan baik terhadap kredit maupun kebunnya mengingat kondisi kebun perusahaan masih tergolong Kebun Kelas A dan masih memiliki prospek yang baik. <br><br> Restrukturisasi keuangan perusahaan akan sangat menguntungkan kedua belah pihak baik bank maupun perusahaan. Adapun keuntungan yang diperoleh perusahaan adalah perusahaan dapat bergerak kembali untuk melakukan kegiatan usahanya dan sekaligus dapat memenuhi kewajiban pengembalian pokok kredit yang dananya berasal dari kegiatan usaha perusahaan bukan dari pihak ketiga. <br><br> Adapun dampak positif yang akan diterirna pihak bank, yaitu bank menerima pembayaran untuk bunga berjalan dan dengan meningkatnya kolektibilitas perusahaan dan Macet menjadi kolektibilitas yang lebih baik akan membuat bank menyediakan PPAP yang lebih kecil dan sekaligus membuat pembukuan bank menjadi lebih baik apalagi pada saat ini Bank Mandiri sedang dalam proses IPO.