Studi perbandingan pengaruh sifat korosif pendingin mesin yang mengandung antibeku ethylene glycol dan tanpa anti beku ethylene glycol pada logam-logam sistem pendingin otomotif
Format: | Bachelors Doctoral |
---|---|
Terbitan: |
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
, 1996
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20244418-S41182-Sri Bimo Pratomo.pdf |
Daftar Isi:
- Korasi pada slstem pendlngm mesm otomotif' sermg terjadi pada KOMPDHEH-KOMPOHEH ferrous _dl dalam sistem, dan mengganggu prbses kerja keseluruhan dari mesln. Untulr mengatasi hal ini sering ditambalnkan mhlbitor-Lrzhibitor korosi ke dalam air pendingln. Pendingm mesln `(engine coolant) sebagaf aditrf air pendingin mengandung inhibitor-inhibitor korosz’ um§uk mengataai hal di atas. <br><br> Penambahan Ethyleneglycol sebagai antibeku ke dalam pendlngin mesin dimalrsudlran agar kendaraan dapat bekerja sepanjang tahun, tidal: terkecuali pada muslm dingin. Dikemhul bah wa ethylene glycol dapat menyebabkan lforosi Sebagai contoh adalah graphitizatfon' pada besi tuang dan dezmc.iflcatlon pada lfunlngan. ` <br><br> Penelitian lm' mencoba untuk mellhat pengarulx sffat lforosif' pendingin mesin yang mengandung ethylene glycol dengan yang tidal: mengandung ethylene glycol terhadap logam-logam yang blasa terdapat di dalam sistem pendingin mesin otomot1T. Enam jenls logam dibuat dalam dua hubungan trigalvanllc, lalu dicelup di dalam media celup .selama 336 jam pada temperatur konstan 7100, dan dl dalam kondisi aerasi Sifat korosif' dilfhat dan' lajn korosi yang diperoleh. <br><br> Dari hasil penelitian secara umum, terllhat laju korosi yang besar darl logam Dafa, besi tuang. aluminum, dan solder di dalam larutan korosif tanpa penambalzan pendingin mesin . Kuningan dan tembaga memHlln’ lafu korosl yang relatif kecil karena sifat tahan korosi mereka yang tinggi. Setelah penambaban pendingin mesin sebesar 30 Z ke dalam larutan koroszf terlihat penurunan dengan drastis semua laju korasi logam.