Eskalasi hubungan pertemanan antaretnis suatu studi komunikasi antarpribadi di kalangan etnis Cina dan etnis Bugis / Makassar di Ujung Pandang

Main Authors: Nur Idaman, author, Add author: Muhammad Budyatna, supervisor, Add author: Eduard Lukman, examiner
Format: Masters Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2000
Subjects:
Online Access: http://lontar.ui.ac.id/detail?id=92488
Daftar Isi:
  • Penelitian mengenai Eskalasi Hubungan Pertemanan Antara Etnis Cina dan Etnis Bugis/Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang bagaimana eskalasi hubungan yang terjadi. Serta mengungkap berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan pertemanan antar mereka. <br><br> Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah, yang dikenal dengan penetrasi sosial (Altman dan Taylor, 1973). Teori ini terdiri dari empat tahapan pengembangan hubungan yaitu; tahap orientasi menuju ke tahap penjajakan afektif, tahap pertukaran afektif dan tahapan pertukaran stabil. <br><br> Hubungan pertemanan yang terjadi di antara mereka, pada tahap orientasi, beberapa pasangan mengalami hambatan, karena masih terdapat prejudis yang mempengaruhi mereka. Juga pengalaman lingkungan mereka tidak mendukung sehingga memerlukan waktu untuk menjadi akrab (stabil). <br><br> Tahap penjajakan afektif dan pertukaran afektif, hubungan mulai bergerak ke tahap yang lebih akrab untuk mengungkapkan topik-topik tertentu yang terpilih dan memusatkan perasaan pada tingkat yang lebih akrab (Budyatna,1993) <br><br> Tahap akhir dari pembentukan hubungan adalah pertukaran stabil, hubungan pada tahap ini menekankan keterbukaan, dukungan, empaty, rasa positif dan kesetaraan (Devito, 1995). Kemudian ditandai oleh derajat keakraban yang tinggi para partisipan berhak untuk memprediksi prilaku pasangannya dan memberikan respon (Budyatna,1973). <br><br> Pada teori pertukaran sosial, bila estimasi tentang hasil dari hubungan antarpribadi terbentuk selama proses pembentukan, dan, pengembangan membuat hubungan tersebut menyenangkan maka akan terbentuk hubungan menjadi akrab dan stabil. Ketika hubungan pertemanan tersebut menjadi akrab. Perhitungan imbalan (reward) dan biaya (cost) bukan lagi hal dipertentangkan. <br><br> Strategi informasi oleh (Berger dan Calabrace, 1975) menawarkan strategi pasif, aktif dan interaktif, digunakan oleh masing-masing pasangan untuk memperoleh data-data diri dari setiap pasangan. <br><br> Untuk menyelesaikan konflik, digunakan negosiasi dan klarifikasi (Wilmot dan Hocker). Konflik di dalam hubungan antarpribadi adalah suatu yang normal, bahkan memperlancar pertumbuhan antarpribadi (Altman dan Taylor, 1973). Konflik terjadi terutama mengenai masalah kesalahpahaman, perbedaan sikap, perbedaan pendapat salah dalam mempersepsikan perilaku pasangan, namun dapat diselesaikan dengan baik (konstruktif), kecuali bila menyangkut prinsip/ harga diri. <br><br> Penelitian yang menggunakan, persfektif interaksi simbolik, merupakan penelitian kwalitatif (non- positivistik interpretatif) dimana pendekatan kepada latarbelakang kehidupan indnvidu secara holistik (utuh). Metode kualitatif menggunakan data yang bersifat deskriptif, dikumpulkan dari hasil pengamatan dan wawancara secara mendalam.