Mekanisme terjadinya haze: studi kasus keberadaan haze di wilayah Indonesia pada tahun 1991

Main Authors: Suyatim, author, Add author: Paulus Agus Winarso, supervisor, Add author: A. Harsono, supervisor, Add author: Gunawan Ibrahim, examiner, Add author: Hidayat Pawitan, examiner, Add author: Darmadi Kusno, examiner
Format: Masters Bachelors
Terbitan: , 1996
Subjects:
Online Access: http://lontar.ui.ac.id/detail?id=80333
Daftar Isi:
  • <b>ABSTRAK</b><br> Udara yang stabil dan angin lemah merupakan kondisi-kondisi yang memudahkan untuk terjadinya gejala haze. <br><br> Adanya haze yang tebal dapat mengurangi jarak pandang dan mengganggu lalu-lintas udara, laut dan kehidupan manusia sehari-hari. Haze dapat berasal dari asap kebakaran dan partikel-partikel padat yang halus akibat musim kemarau panjang serta dari debu letusan gunung berapi. <br><br> Catatan data meteorologi menunjukkan bahwa pada bulan-bulan Agustus, September dan Oktober tahun 1991 wilayah Sumatera bagian selatan sampai Kalimantan bagian barat mengalami gangguan haze yang parah dengan jarak penglihatan mendatar kurang dari 1 kilometer. <br><br> Hasil analisis data suhu udara atas, arah dan kecepatan angin serta kemarau yang kering yang diikuti oleh terbakarnya hutan di beberapa wilayah Indonesia, menunjukkan bahwa wilayah-wilayah tersebut memang memenuhi kondisi untuk terjadi haze. Sedangkan akibat adanya haze yang tebal, curah hujan di wilayah-wilayah tersebut meningkat cukup besar.