Doktrin wahdahal-wujud Ibn `Arabi dalam naskah Syattariyah: suntingan dan kajian isi teks

Main Authors: Muhammad Abdullah, author, Add author: Achadiati Ikram, 1930-, supervisor, Add author: Afiah Thamrin, supervisor, Add author: Gondomono, examiner, Add author: Sri Sukesi Adiwimarta, examiner, Add author: Muhammad Luthfi, examiner
Format: Masters Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia , 1996
Subjects:
Online Access: http://lontar.ui.ac.id/detail?id=80119
Daftar Isi:
  • Bachtiar (1974) dalam salah satu artikelnya menuliskan bahwa di antara tujuan pembangunan nasional yang harus diperhatikan pada masa-masa mendatang adalah pentingnya memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional. Pengembangan budaya nasional Indonesia secara historis tidak dapat dipisahkan dari berbagai nilai budaya masa lampau yang banyak tersimpan dalam dokumen-dokumen sejarah. Salah satu wujud dokumen sejarah yang banyak mengandung nilai budaya masa lampau ialah peninggalan yang berupa naskah-naskah klasik Nusantara. Salah satu jenis naskah itu antara lain adalah naskah-naskah Melayu klasik yang cukup banyak jumlahnya. Naskah-naskah Melayu klasik yang bernilai tinggi itu menurut Hussein (1974: 12) belum ditangani secara saksama dan optimal. Bahkan menurut Chambert Lair dalamArchipel 20 (1980: 45) ada empat ribu naskah Melayu yang belum diteliti orang. Karena itulah banyak di antara naskah-naskah itu yang masih terlantar di berbagai perpustakaan, baik di dalam maupun di luar negeri (Robson, 1978: 2-3). Hal ini sungguh sangat memprihatinkan, mengingat naskah-naskah itu merupakan warisan sastra yang memiliki nilai-nilai spiritual dan intelektual yang sangat berguna untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang (Sutrisno, 1981: 7)