Pengaruh Kecepatan dan Tegangan Listrik Pengelasan dengan Teknik "Butt Flash" terhadap Sifat Mekanik Sambungan Las Baja Karbon Rendah

Format: Masters Bachelors
Terbitan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia , 1997
Subjects:
Online Access: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/files/disk1/188/jkptuipp-gdl-s2-1997-umarrasyid-9373-t6567a.pdf
Daftar Isi:
  • Dalam pembuatan baja berbentuk pelat dan sheet dilakukan dengan dua metode yaitu dengan Cara pencanaian panas (hot roll) dan pencanaian dingin (cold roll). Pada industri pelat baja agar diperoleh hasil produksi semaksimal mungkin maka rangkaian produksinya sedapat mungkin dilakukan secara kontinyu. <br /> <br /> Pada Continuous Pickling Line (CPL) sebagai proses awal dari Cold Roiling Mill (CR14) dilengkapi dengan Butt Flash Welding Machine (BFWM) untuk menyambung pelat/coil satu dengan coil lainnya, agar proses dapat dilakukan secara kontinyu. Dalam proses ini masih sering terjadi kegagalan dalam penyambungan pelat dimana kualitas hasil pengelasan yang diperoleh masih kurang baik. <br /> <br /> Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan variabel kecepatan (velocity) dan tegangan listrik pengelasan (Tap), tetapi dengan percepatan (acceleration) yang tetap. Terhadap hasil pengelasan kemudian dilakukan pengujian mekanik dan pengamatan struktur mikro yang tebentuk didaerah pengelasan. Pengujian mekanik meliputi uji tarik, Bulge, kekerasan, bending, dan pengukuran lebar logam las (weld metal) dan HAZ. <br /> <br /> Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan kecepatan pengelasan (V) = 13, 14, 15 dan 16 mm/det, serta dengan tegangan listrik pengelasan sebesar (T) = 6,47, 7,14 dan 7,86 Volt, diperoleh sifat mekanik semakin baik dengan naiknya kecepatan dan tegangan pengelasan, namun menurun setelah mencapai kecepatan (V) = 16 ram/det. Dan <br /> penelitian ini diperoleh variabel pengelasan yang optimal yaitu; kecepatan V3 (15 mm/det) dan tegangan sebesar T3 (7,86 Volt) dengan parameter masukan panas persatuan volume (Qtot) = 2,1 kJ mm3/det.