Ambivalensi dalam kebijaksanaan luar negeri Amerika Serikat pada masa pemerintahan presiden F.D. Rosevelt
Main Authors: | Raziana Tridjajakasih, author, Add author: Parsudi Suparlan, 1938-2007, supervisor, Add author: Harsono Suwardi, supervisor, Add author: Doddy W. Sjahbuddin, examiner, Add author: Magdalia Alfian, exeminer, Add author: Suzie Sri Suparin S. Sudarman, examiner |
---|---|
Format: | Masters Bachelors |
Terbitan: |
Program Pascasarjana Universitas Indonesia
, 1997
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lontar.ui.ac.id/detail?id=79009 |
Daftar Isi:
- Ambivalensi berasal dari istilah dalam bahasa Inggris "ambivalence" yang artinya kurang lebih: Perasaan atau sikap-sikap yang bertentangan terhadap seseorang atau sesuatu yang timbul pada saat bersamaan, seperti misalnya rasa cinta dan benci (Webster's Kew World Dictionary, Second College Bdi.tipn, 1978). Sumber lain mendefinisikan Ambivalensi sebagai suatu koeksistensi dari perasaan-perasaan yang saling berlawanan terhadap seseorang, obyek atau gagasan. (En Carta, 1997) Dalam bahasa sederhana dan populer barangkali dapat diistilahkan dengan sikap "pli.n-plan", mendua, atau tidak konsisten yang punya konotasi luas. Misalnya saja sikap suatu pemerintahan terhadap negara atau negara-negara lain yang bersahabat namun pada waktu yang bersamaan juga melakukan hal-hal yang tidak menguntungkan atau bahkan merugikan negara terkait. Kalau dalam definisi pertama perasaan cinta dan benci dapat timbul secara bersamaan dalam diri seseorang?.