Penyajian Makanan Upacara Pada Masa Jawa Kuna (Kajian Prasasti dan Teks Sastra)

Main Authors: Lien Dwiari Ratnawati, author, Add author: Haryati Soebadio, supervisor, Add author: Edi Sedyawati, 1938-, supervisor
Format: Masters Bachelors
Terbitan: , 1999
Subjects:
Online Access: http://lontar.ui.ac.id/detail?id=77647
Daftar Isi:
  • <b>Latar Belakang</b><br> Makanan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi proses kimiawi dalam kehidupan manusia (Chang 1977: 3), karena makanan bukan hanya berfungsi sebagai sumber energi yang diperlukan tubuh, melainkan juga menyediakan unsure-unsur kimia tubuh yang dikenal sebagai zat gizi (Suhardjo 1985: 12)2. Dalam kenyataannya makan lebih dari sekedar kebutuhan vital, karena tanpa makanan manusia tidak dapat hidup. Makan, dan minum adalah kebutuhan jasmani yang diperlukan oleh manusia dalam proses metabolisme sebagai sumber energi bagi tubuhnya, Manusia senantiasa memerlukan energi tersebut sebagai tenaga untuk melakukan berbagai pekerjaan. Walaupun kegiatan makan bukan kegiatan yang mendominasi hidup, tetapi manusia harus dan pasti melakukannya setiap hari. Jadi kebutuhan makan dan juga minum adalah kebutuhan yang tidak dapat digantikan3. <br><br> Pada masa Plestosen, manusia hidup berburu dan mengumpulkan makanan yang berupa umbi-umbian, kerang, daging binatang, dari lain-lain. Mereka sangat bergantung kepada lingkungan alamnya. Hal ini masih berlanjut hingga akhir masa plestosen atau permulaan masa Holosen. Gejala hidup bercocok tanam dan berternak barn timbul sekitar 6000 tahun SM diikuti dengan pembuatan wadah-wadah gerabah (Soejono 1984: 26-27) <br><br>