Simulasi efek breathing pada CDMA dengan menggunakan model propagasi free space, lee dan hata
| Main Author: | Gatot Santoso, author |
|---|---|
| Format: | Masters Bachelors |
| Terbitan: |
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
, 2003
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/73793-T 11490-Simulasi efek.pdf |
Daftar Isi:
- Salah satu masalah operasional code division multiple access (CDMA) adalah adanya efek breathing. Efek breathing terjadi sebagai akibat dari sel yang telah penuh, sehingga mobile station (MS) yang berada pada jarak yang cukup jauh tidak mendapatkan pelayanan sambungan. Dalam kasus ini seolah-olah ukuran sel menjadi menciut. Bila jumlah MS berkurang maka ukuran set akan kembali seperti semula, atau MS yang cukup jauh dapat memperoleh sambungan kembali sehingga seolah-olah ukuran set menjadi mengembang. Apabila beberapa set yang berdampingan menciut maka daerah perbatasan antar set tersebut menjadi tidak tercakup. Diasumsikan bahwa MS memancarkan sinyal dengan daya sebesar Pr, karena propagation loss maka daya pancar Pr akan diterima oleh BS sebesar Pr. Persamaan yang menghubungkan Pr dengan Pr ditentukan oleh model kanal yang dipilih yaitu model free space, model Lee atau model Hata. Dalam komunikasi digital kualitas sambungan dinilai dengan parameter perbandingan energy per bit per noise power density yang dikenal dengan E/No. Dapat dilihat bahwa nilai E /No tergantung pada daya pancar MS yang ditentukan oleh model kanal yang dipilih. Tesis ini mesimulasikan efek breathing pada jaringan selular CDMA dengan menggunakan model free space, Lee dan Hata. Hasil percobaan menunjukan model free space memiliki jumlah kanal maksimum sebanyak 72 MS, model Lee memiliki jumlah kanal maksimum sebanyak 27 MS dan model Flata memiliki jumlah kanal maksimum sebanyak 24 MS. Jadi model free space memiliki paling banyak jumlah kanal yang aktif melakukan komunikasi, sedangkan model Lee memiliki lebih sedikit kanal yang mengalami putus komunikasi (drop call) dibandingkan dengan model Nara. <i>One of CDMA operational problem is the breathing effect. The breathing effect occurs because of cells in full condition, so that the MS in far distance can not be connected. In this case the cell seems to deflate. If the amount of MS decreases, the size of the cell will return to the standard size or MS at far distance can be connected again, as though the size of the cell seems to expand. In this thesis we assume that MS transmits signal with power Pt, but because of propagation loss, the transmitted power Pt will be received by BS as Pr. The relation between Pt and Pr is determined by channel model, which will be defined as free space, lee and hata models. In the digital communication the quality is defined by energy per bit to noise density ratio parameter that is known as Et/N0. It can be shown that Et/N0 value depends on the transmitted power by MS that is determined by the chosen channel model. The objective of this thesis is making a simulation of the breathing effect of the CDMA cellular network that uses free space, lee and hata models. The simulation was analyzed and the results shows that free space model has maximum channel amount of 72 MS, lee model has maximum channel amount of 27 MS and hata model has maximum channel amount of 24 MS. As conclusion free space model has the largest amount of active channel for communication, whereas lee model has smaller amount than free space and hata model has the least amount.</i>