Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan studi kasus pada perusahaan "XX" produsen kertas

Main Author: Pangaribuan, Daniel, author
Format: Masters Bachelors
Terbitan: , 1992
Subjects:
Online Access: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2017-5/20450735-T5346-Daniel Pangaribuan.pdf
Daftar Isi:
  • <b>ABSTRAK</b><br> Pengelolaan struktur modal sangat penting bagi suatu perusahaan karena struktur modal tersebut akan menentukan nilai perusahaan itu sendiri. <br><br> Didalam pembahasan ini, struktur modal perusahaan ?XX? yang bergerak dalam bisnis kertas dipilih sebagai objek analisis. Dalam melakukan anajisis ini, digunakan berbagai pendekatan ataupun teori dibidang manajemen keuangan. <br><br> Masalah yang menjadi pusat pembahasan adalah mencari struktur modal perusahaan ?XX? dengan proporsi hutang yang mengoptimalkan nilai perusahaan. <br><br> Kesimpulan dan analisis studi ini adalah bahwa nilai perusahaan ?XX? belum optimal karena proporsi hutang dalam struktur modainva terlalu banyak. Atau dengan kata lain struktur modal perusahaan tidak berada pada struktur yang mendekatj ideal. Dengan jumlati modal sendiri sebesar Rp.8.832.299.000,00, maka jumlah hutang yang ideal bagi perusahaan ?XX? untuk tahun 1990 adalah sebesar Rp.47.000.000.000,00. Sedangkan junilah hutang perugahaan ?XX pada tahun 1990 adalah sebesar Rp.52,13.790.000,00. Dengan demikian jumlah hutang tersebut terlalu besar Rp.5.123.790.000100. Akibatnya nilai perusahaan menurun atau lebih rendah sebesar Rp.532.990.000,00. <br><br> Masalah ini disebabkan manajemen belum mempertimbangkan biaya kebangkrutan atau financial distress. Secara umum manajemen perusahaan hanya mempertimbangkan faktor tax shield yang meningkatkan nilai perusahaan. Dengan tax shield ini memang diperoleh penghematan pembayaran pajak, karena bunga pinjaman dapat dikurangkan dari laba yang terkena pajak. Dari persepsi itu perusahaan ini. cenderung menìngkatkan,aodalnya melalul hutang, tetapi. haï itu merupakan persepsi yang sempit. penggunaan hutang penlu juga dilihat secara lebih spesifik lagi. <br><br> Perusahaan ?XX yang mempunyat bisnis di bidang kertas (kertas sebagai barang normal), adalah lebih baik menggunakan hutang yang besar untuk ekspansi apabila kondisi ekonomi membaik. Sebaliknya apabila ekonomi sedang memburuk, penggunaan modal sendiri untuk menambah modal akan lebih aman bagi survival perusahaan. <br><br> Terhadap permasalahan struktur modal ini, kemudian diberikan rekomendasi yang bermanfaat untuk perbaikan struktur modal perusahaan. Rekomendasi ini antan lain menyangkut pada masalah financial distress, yaitu dalam hal pengambilan keputusan keuangan supaya selalu memperhatikan akibatnya terhadap financial distress atau biaya kebangkrutan meialui Times rnterest Earned, Cash Flow Times Interest Earned dan Margin Of Safety.