Representasi perempuan lajang dalam film Indonesia (analisis semiotika film 'kapan kawin?)' = Representation of single woman in Indonesian film semiotic analysis kapan kawin movie / Rantika Adhiningtyas
Main Author: | Rantika Adhiningtyas, author |
---|---|
Format: | Masters Bachelors |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2017-12/20432728-T46309-Rantika Adhiningtyas.pdf |
Daftar Isi:
- <b>ABSTRAK</b><br> Studi ini membahas mengenai representasi perempuan lajang dalam film Indonesia. Perempuan lajang kerap mendapatkan stereotip negatif dan bahkan status sosialnya dianggap lebih rendah dibandingkan perempuan menikah. Realitas ini juga kerap ditampilkan dalam media. Penelitian ini menggunakan teori representasi Stuart Hall. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis-interpretatif dengan pendekatan kualitatif. Hasilnya adalah adanya representasi dan stereotip perempuan yang sudah menikah, representasi dan stereotip perempuan lajang dewasa sebagai orang yang pemarah, perempuan lajang yang mendapatkan label sebagai ?perawan tua?, dan perempuan yang dianggap ideal (perempuan menikah) pada film ?Kapan Kawin??. Representasi ini dihasilkan karena adanya representasi mental yang berdasarkan pada mitos-mitos mengenai perempuan yang masih terjadi di Indonesia hingga saat ini. <hr> <b>ABSTRACT</b><br> This study discuss the representation of single woman in Indonesian film. Single woman often receive negative stereotype and her social status considered under the married woman. This reality also shown in media. This study using constructivist-interpretative paradigm with qualitative approach. The result shows representation and stereotype of married woman, representation and stereotype singe lady as an anger person, single woman who gets labelling such as ?perawan tua?, and ideal woman (married woman) in ?Kapan Kawin??. This representation was produced because of the mental representation based on myths regarding woman that still occurs in Indonesia today.