Penggambaran sosok manusia dalam iklan di majalah De Zweep/D'orient dan pandai Poestaka tahun 1922-1942 analisis ideologis media massa Kolonial

Main Authors: Iwan Gunawan, author, Add author: Leirissa, Richard Zakarias, promotor, Add author: Edi Sedyawati, 1938-, co-promotor, Add author: Priyanto Rustadi, examiner, Add author: Sapardi Djoko Damono, 1940-2020, examiner, Add author: Wardiningsih Soerjohardjo, examiner, Add author: Zeffry Alkatiri, examiner, Add author: Wagiono Ismangil, examiner
Format: Doctoral Bachelors
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: https://lib.ui.ac.id/detail?id=20426578
Daftar Isi:
  • <b>ABSTRAK</b><br> Disertasi ini membahas tentang ideologi yang terdapat pada sosok manusia dalarn iklan-iklan majalah De Zweep / D'Orient dan Pandji Poestaka di tahun 1922 - 1942. Sosok-sosok rnanusia di dalam iklan-iklan pada ketiga majalah tersebut dianalisa tanda-tanda yang melekat pada dirinya dan dikaitkan dengan konteks sejarah masa itu untuk menemukan ideologi yang menguasai. Ditemukan bahwa sosok manusia yang muncul dalam iklan sangat terkait dengan strata sosial yang berlaku saat itu. Iklan menjadi bagian dari proses konstruksi kelas sosial. Pada awal tahun (1920-an) ideologi yang dominan adalah ideologi kolonial dengan Belanda sebagai lapis atas. Antara De Zweep / D'Orient sbagai majalah Berbahasa Belanda dan Pandji Poestaka yang berbahasa Melayu juga bisa dibedakan ideologi yang melatar belakanginya. <hr> <b>ABSTRACT</b><br> This dissertation analize the ideology behind the image of human characters in magazines advertisement. The magazines analized is De Zweep/D'Orient and Pandji Poestaka that published between the year 1922 - 1942. The visual attributes that tied to the human characters in those three magazines ad are considered as signs that lead to the ideology. The existence of human characters in the advertisement represent the social class system in that era. Advertisement became part ofthe social class construction. At the beginning, (1920's) the dominant ideology was ofthe Dutch as the ruling class. The advertisemenst achust itself to the situation. De Zweep / D'Orient as a dutch magazine and Pandji Poestaka as a Malay magazine also dU'err in ideology.</i>