Pembuatan karbon aktif dari koran bekas termodifikasi nanokitosan sebagai adsorben zat warna congo red = Preparation of activated carbon from waste paper modified by nanochitosan as adsorbent congo red dye
| Main Author: | Maharani Ewina, author |
|---|---|
| Format: | Bachelors |
| Terbitan: |
, 2014
|
| Subjects: |
Daftar Isi:
- Limbah zat warna memberikan dampak negatif dengan semakin bertambahnya industri tekstil. Congo Red adalah zat warna sintetis yang beracun dan stabil di lingkungan. Salah satu solusi untuk mengurangi limbah zat warna Congo Red adalah adsorpsi. Penelitian ini menggunakan karbon aktif dari koran bekas yang diaktivasi menggunakan KOH. Karbon aktif dari koran bekas dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer FT-IR dan EDS. Modifikasi karbon aktif dilakukan menggunakan nanokitosan untuk meningkatkan kapasitas adsorpsi, kemudian dikarakterisasi dengan spektrofotometer FT-IR. Suhu optimum karbonisasi koran bekas adalah 700°C dengan persen hasil sebesar 14,30% dan bilangan iod 346,36 mg/gr. Aktivasi kimia optimum menggunakan KOH diperoleh saat perbandingan KOH : karbon sebesar 1:1 dengan bilangan iod 683,85 mg/gr. Diantara AC/NCH (karbon aktif-nanokitosan), karbon aktif dan karbon yang tidak diaktivasi, AC/NCH mempunyai daya adsorpsi tertinggi. Kemampuan AC/NCH untuk mengadsorpsi zat warna Congo Red dilakukan dengan memvariasikan pH (3,0-6,8), massa AC/NCH (5-40 mg), konsentrasi Congo Red (100-900 ppm), dan waktu kontak (5-25 menit). Kondisi optimum adsorpsi Congo Red adalah pH 3,0, massa AC/NCH 20 mg, konsentrasi Congo Red 719 ppm, dan waktu kontak 5 menit. Konsentrasi Congo Red ditentukan dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil pengujian isotherm adsorpsi menunjukkan bahwa adsorpsi Congo Red pada AC/NCH mengikuti isotherm adsorpsi Langmuir. Studi kinetika adsorpsi mengikuti persamaan orde dua semu. <hr> Dye waste adversely impact with the growing textile industry. Congo red is a synthetic dyes are toxic and stable in the environment. One solution to reducing waste dye congo red is adsorption. This study used the activated carbon from waste paper which activated using KOH. In order to determine the characteristics of the prepared activated carbon, spectrofotometer FT-IR and EDS were used. Activated carbon also conducted using a modification of chitosan nanoparticles to enhance the adsorption capacity, and characterization by spectrofotometer FTIR. The optimum temperature carbonization of waste paper is 700°C with a hasil of 14.30% and iodine number of 346.36 mg/g. The optimum chemical activation with KOH obtained when the ratio of KOH : carbon of 1:1 with iodine number of 683.85 mg/g. Among AC/NCH (activated carbon-nanokitosan), activated carbon and carbon, AC/NCH has the highest adsorption capacity. Ability AC/NCH to adsorb dye congo red in aqueous solution has been carried out by varying the pH (3.0 to 6.8), mass of AC/NCH (5 to 40 mg), concentration of congo red (100-900 ppm), and contact time (5-25 minutes). Optimum conditions congo red adsorption at a pH 3.0, mass of AC/NCH 20 mg, concentration of congo red 719 ppm, and contact time 5 minutes. Congo red concentration was determined by spectrofotometer UV-Vis. The test results showed that the adsorption isotherm adsorption congo red on AC/NCH Freundlich adsorption isotherm follows. Study of adsorption kinetics followed the pseudo-second-order equation.