Perbandingan perilaku sehat anak sekolah SD yang melaksanakan promosi kesehatan dan yang tidak di Desa Warujaya Parung
Main Authors: | Sinta Rossita, author, Add author: Adi Surya Kencana, author, Add author: Gusrina Komara Putri, author, Add author: Verdhany Puspitasari, author, Add author: Junaiti Sahar, supervisor |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
, 2004
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://lib.ui.ac.id/detail?id=20362543 |
Daftar Isi:
- Promasi kesehatan (Promkes) adalah aktivitas merubah kebiasaan individu, komunitas dan Iingkungan dengan mengembangkan sumber-sumber yang ada yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan (Kozier dan Erb 's, 1997). Promkes merupakan salah satu cara untuk membentuk perilaku sehat pada anak sekolah karena masa ini merupakan "masa kritis" dalam pembinaan kesehatan. Hal ini terbukti dari sebuah penelitian yang menunjukkan adanya hubungan yang positif antara internalisasi program UKS (termasuk didalamnya pendidikan kesehatan) dengan perilaku sehat. Penelitian ini bertujuan umuk membandingkan perilaku sehat anak sekolah pada SD yang melaksanakan promkes dan yang tidak di desa Warujaya, Parung. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif perbandingan dengan jumlah sampel masing-masing 40 orang yang diambil dari kelas 4, 5 dan 6 di SDN 03 dan MI YAPIA 02 yang diambil dengan cara convenience sampling. Kuisioner berbentuk skala likert berjumlah 29 pertanyaan mengenai perilaku sehat dan 5 pertanyaan mengenai promkes. Dengan nilai validitas perilaku sehat diatas r tabel (0,21 7), demikian pula untuk promkes (0,304) dan reliabilitas perilaku sehat 0,8347, sedangkan untuk promkes 0,2869. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai mean perilaku sehat kelompok yang melakukan promkes lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak. Promkes yang dilakukan sudah dilaksanakan dengan baik. Hasil uji T-est menunjukkan nilai yang signifikan dengan nilai p = 0.007 (< 0.05) artinya ada perbedaan yang bermakna antara perilaku sehat anak sekolah padu SD yang melakukan promkes dan yang tidak, Dari hasil tersebut diharapkan program promkes dapat dilaksanakan untuk sekolah yang belum melaksanakan dan dapat dilakukan penelitian selanjutnya untuk melihat penyebab tidak signifikannya nilai uji T untuk sub variabel selain kebersihan diri dengan jumlah sampel yang Iebih besar.