Partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota terpadu mandiri (KTM) studi kasus Kota Terpadu Mandiri (KTM) Rambutan Parit Permukiman Transmigrasi Rambutan SP 1 Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan = Community participation in development of integrated city development KTM integrated city development : case study KTM Rambutan Parit seatlement SP 1 Distric North Indralaya Ogan Ilir Regency in South Sumatra Province / Slamet Rahmat Topo Susilo

Main Author: Slamet Rahmat Topo Susilo, author
Format: Masters Bachelors
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20348858-T35750-Slamet Rahmat Topo Susilo.pdf
Daftar Isi:
  • <b><ABSTRAK</b><br> Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM) merupakan kunci keberhasilan pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa masyarakat telah berpartisipasi pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan, namun kewenangan tetap ada ditangan pemerintah. Faktor pendorong untuk berpartisipasi adalah masyarakat sudah terbiasa dengan program pemerintah, bermanfaat, kebutuhan masyarakat dan adanya stimulan. Sedangkan penghambat partisipasi meliputi seringnya pergantian pejabat, pembangunan KTM terlalu singkat, kesibukan warga dan bencana alam. <hr> <b>ABSTRACT</b><br> Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM) merupakan kunci keberhasilan pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa masyarakat telah berpartisipasi pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan, namun kewenangan tetap ada ditangan pemerintah. Faktor pendorong untuk berpartisipasi adalah masyarakat sudah terbiasa dengan program pemerintah, bermanfaat, kebutuhan masyarakat dan adanya stimulan. Sedangkan penghambat partisipasi meliputi seringnya pergantian pejabat, pembangunan KTM terlalu singkat, kesibukan warga dan bencana alam.