Perbandingan laju korosi berdasarkan perhitungan corrosion probe terhadap corrosion coupon, software corrosion modelling pada sistem pipa penyalur gas bumi dengan adanya gas CO2 dan H2S = Comparation of corrosion rate based on calculation corrosion probe corrosion coupon, and corrosion modelling in gas pipeline due to CO2 and H2S present / Ade Irawan
Main Author: | Ade Irawan, author |
---|---|
Format: | Masters Bachelors |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20348639-T35875-Ade Irawan.pdf |
ctrlnum |
20348639 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Perbandingan laju korosi berdasarkan perhitungan corrosion probe terhadap corrosion coupon, software corrosion modelling pada sistem pipa penyalur gas bumi dengan adanya gas CO2 dan H2S = Comparation of corrosion rate based on calculation corrosion probe corrosion coupon, and corrosion modelling in gas pipeline due to CO2 and H2S present / Ade Irawan</title><creator>Ade Irawan, author</creator><type>Thesis:Masters</type><place/><publisher/><date>2013</date><description><b>ABSTRAK</b><br>
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa metode pengukuran laju korosi dari suatu
pipa penyalur dengan fluida gas didalamnya serta adanya gas CO2 dan H2S.
Metode untuk mengamati laju korosi yang dilakukan yaitu dengan perbandingan
laju korosi berdasarkan perhitungan dari corrosion probe terhadap laju korosi
berdasarkan perhitungan kehilangan berat dari corrosion coupon, serta laju korosi
yang dihitung menggunakan software corrosion modeling dengan menggunakan
data dari analisa fluida. Corrosion probe yang digunakan adalah dari jenis tube
loop dengan elemen carbon steel sementara itu coupon yang digunakan adalah
material Carbon Steel C1018 mild steel. Metode analisa fluida gas terutama CO2
dan H2S digunakan untuk menghitung laju korosi dengan menggunakan software
corrosion modeling.
Metode intrusive (Coupon dan probe) yang digunakan dipasang pada pipa
horizontal dengan posisi coupon dan probe tersebut di atas dari pipa tersebut
(posisi jam 12). Coupon dan probe di biarkan selama beberapa hari lamanya
(NACE RP0775)7] kemudian laju korosi dihitung berdasarkan kehilangan
beratnya. Data dari Corrosion probe diambil dari data logger yang fungsinya
sebagai penyimpan data selama probe tersebut terpasang di dalam sistem pipa
penyalur. Data tersebut di unduh dan kemudian di hitung hingga mendapatkan
laju korosinya. Pengambilan sample dari fluida gas yang mengalir didalamnya
dilakukan untuk menghitung laju korosi dengan menggunakan metode software
corrosion modeling. Kandugan gas terutama CO2 dan H2S yang merupakan bahan
corrodent merupakan parameter yang akan menentukan tingkat laju korosinya.
Masing-masing data yang diperoleh kemudian dianalisa dan dibandingkan dengan
metode perghitungan laju korosi dari corrosion probe.
Pada kondisi gas CO2 11 %V dan H2S 8 ppm menunjukkan trend yang berbeda
dibandingkan laju korosi dari coupon dan corrosion modeling. Hal ini disebabkan
peningkatan H2S dapat menyebabkan peningkatan difusi atom hydrogen pada
elektroda probe yang akan mempengaruhi sensitivitas probe.
<hr>
<b>ABSTRACT</b><br>
There are several methods is being used in this paper to calculate corrosion rate
from gas transportation pipeline which has CO2 and H2S inside. These methods
are to compare corrosion rate results based on calculation of weight loss by
corrosion coupon, probe and corrosion modeling. Corrosion probe which is
applied is tube loop type and carbon steel C1018 mild steel. Gas analysis such as
CO2 and H2S are applied to calculation corrosion rate using corrosion modeling.
Intrusive methods such as corrosion coupon and probe installed at 12 o’clock on
horizontal pipeline. Coupon and probe exposed in several days, based on NACE
RP 07757] then calculate corrosion rate based on weight loss before and after
exposed. Data from corrosion probe downloaded from data logger and Corrosion
rate calculated from software which is provided. Gas sampling analysis is applied
to determine corrosion rate using corrosion modeling. CO2 and H2S as corrodent
are parameters to determine corrosion rate. Data from coupon, probe and
sampling are calculated to obtain corrosion rate, and then the results are
compared to corrosion rate obtained from corrosion probe.
Trending of corrosion rate obtained from corrosion probe is different from
corrosion rate obtained from coupon and corrosion modeling when CO2 and H2S
present 11%V and 8 ppm respectively. The difference of results due to
increasingly of diffusivity hydrogen atomic into probe which affecting probe
sensitivity.</description><subject>Corrosion and anti-corrosives</subject><identifier>20348639</identifier><source>http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20348639-T35875-Ade Irawan.pdf</source><recordID>20348639</recordID></dc>
|
format |
Thesis:Masters Thesis Thesis:Bachelors |
author |
Ade Irawan, author |
title |
Perbandingan laju korosi berdasarkan perhitungan corrosion probe terhadap corrosion coupon, software corrosion modelling pada sistem pipa penyalur gas bumi dengan adanya gas CO2 dan H2S = Comparation of corrosion rate based on calculation corrosion probe corrosion coupon, and corrosion modelling in gas pipeline due to CO2 and H2S present / Ade Irawan |
publishDate |
2013 |
topic |
Corrosion and anti-corrosives |
url |
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20348639-T35875-Ade Irawan.pdf |
contents |
<b>ABSTRAK</b><br>
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa metode pengukuran laju korosi dari suatu
pipa penyalur dengan fluida gas didalamnya serta adanya gas CO2 dan H2S.
Metode untuk mengamati laju korosi yang dilakukan yaitu dengan perbandingan
laju korosi berdasarkan perhitungan dari corrosion probe terhadap laju korosi
berdasarkan perhitungan kehilangan berat dari corrosion coupon, serta laju korosi
yang dihitung menggunakan software corrosion modeling dengan menggunakan
data dari analisa fluida. Corrosion probe yang digunakan adalah dari jenis tube
loop dengan elemen carbon steel sementara itu coupon yang digunakan adalah
material Carbon Steel C1018 mild steel. Metode analisa fluida gas terutama CO2
dan H2S digunakan untuk menghitung laju korosi dengan menggunakan software
corrosion modeling.
Metode intrusive (Coupon dan probe) yang digunakan dipasang pada pipa
horizontal dengan posisi coupon dan probe tersebut di atas dari pipa tersebut
(posisi jam 12). Coupon dan probe di biarkan selama beberapa hari lamanya
(NACE RP0775)7] kemudian laju korosi dihitung berdasarkan kehilangan
beratnya. Data dari Corrosion probe diambil dari data logger yang fungsinya
sebagai penyimpan data selama probe tersebut terpasang di dalam sistem pipa
penyalur. Data tersebut di unduh dan kemudian di hitung hingga mendapatkan
laju korosinya. Pengambilan sample dari fluida gas yang mengalir didalamnya
dilakukan untuk menghitung laju korosi dengan menggunakan metode software
corrosion modeling. Kandugan gas terutama CO2 dan H2S yang merupakan bahan
corrodent merupakan parameter yang akan menentukan tingkat laju korosinya.
Masing-masing data yang diperoleh kemudian dianalisa dan dibandingkan dengan
metode perghitungan laju korosi dari corrosion probe.
Pada kondisi gas CO2 11 %V dan H2S 8 ppm menunjukkan trend yang berbeda
dibandingkan laju korosi dari coupon dan corrosion modeling. Hal ini disebabkan
peningkatan H2S dapat menyebabkan peningkatan difusi atom hydrogen pada
elektroda probe yang akan mempengaruhi sensitivitas probe.
<hr>
<b>ABSTRACT</b><br>
There are several methods is being used in this paper to calculate corrosion rate
from gas transportation pipeline which has CO2 and H2S inside. These methods
are to compare corrosion rate results based on calculation of weight loss by
corrosion coupon, probe and corrosion modeling. Corrosion probe which is
applied is tube loop type and carbon steel C1018 mild steel. Gas analysis such as
CO2 and H2S are applied to calculation corrosion rate using corrosion modeling.
Intrusive methods such as corrosion coupon and probe installed at 12 o’clock on
horizontal pipeline. Coupon and probe exposed in several days, based on NACE
RP 07757] then calculate corrosion rate based on weight loss before and after
exposed. Data from corrosion probe downloaded from data logger and Corrosion
rate calculated from software which is provided. Gas sampling analysis is applied
to determine corrosion rate using corrosion modeling. CO2 and H2S as corrodent
are parameters to determine corrosion rate. Data from coupon, probe and
sampling are calculated to obtain corrosion rate, and then the results are
compared to corrosion rate obtained from corrosion probe.
Trending of corrosion rate obtained from corrosion probe is different from
corrosion rate obtained from coupon and corrosion modeling when CO2 and H2S
present 11%V and 8 ppm respectively. The difference of results due to
increasingly of diffusivity hydrogen atomic into probe which affecting probe
sensitivity. |
id |
IOS18064.20348639 |
institution |
Universitas Indonesia |
institution_id |
51 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Indonesia |
library_id |
492 |
collection |
Repository Skripsi (open) Universitas Indonesia |
repository_id |
18064 |
city |
KOTA DEPOK |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS18064 |
first_indexed |
2022-12-13T09:10:58Z |
last_indexed |
2022-12-13T09:10:58Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1752201748057948160 |
score |
17.538404 |