Penyusunan inventori kesiapan menikah

Format: Masters Bachelors
Terbitan: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2003
Subjects:
Online Access: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20344639-T-Widya Risnawaty.pdf
Daftar Isi:
  • Fenomena Wedding Package yang kian marak beberapa tahun terakhir ini mcmpakan salah satu indikator bahwa pemikahan masih mcnjadi pilihan mayoritas masyarakat Indonesia. Namun sayangnya mcningkatnya. kuantitas pemikahan tidak discrtai peningkatan kualitas pemikahan itu sendiri. Berdasarkan survei tahun 1995! 1995, fakta mcnunjukkan bahwa l dari 11 pcrnikahan di Indonesia berakhir dengan perceraian. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu tindakan preventif dan persiapan pemikahau mempakan salah satu bcntuk penoegahan perceraian yang disarankan. Dalam rangka menyikapi fenomena tersebut, maka pcnelitian ini dilakul-can untuk merancang suatu inventori yang dapat mcngukur kesiapan pasangan yang akan menikah. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan uji coba awal di Iapangan guna melihat keterbatasan-keterbatasan inventori tersebut. lnventori ini berperan scbagai alat untuk menyekksi dan mengidcndikasi pada domain mana pasangan yang bersangkutan mengalami masalah, atau pada domain mana pasangan tersebut belum melakukan persiapan pemikahan. Penelitian ini melibatkan 5 orang pasangan (10 subyek penelitian), yang tcrdiri atas 5 orang perempuan dan 5 orang laki-laki. Mereka berusia 25 tahun keatas dan akan menikah maksimal dalam jangka waktu 6 bulan ke depan_ Pemikahan tersebut merupakan yang pertama bagi mereka. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatii Pada awalnya ditetapkan dahulu domain-domain yang akan diukur. Kemndian menuliskan item-itemnya Serta skala rcspon yang smauaj. Selanjutnya adalah mcnycrahkan pda dosen pcmbimbing selaku expert judgment yang beiperan menganalisis inventori tersebut unmk mendapat masukan. Seteiah mengalami revisi baru inventori ini diujicobakan pada subyek penelirian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa inventori ini cukup berfungsi untuk melakukan identifikasi masalah, yaitu mendeteksi pada domain mana pasangan yang bersangkutan masih bermasalah atau kurang mclakukan persiapan berkaitan dengan hal-hal yang diukur dalam domain terscbut. Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian, disarankan untuk mengurangi jumlah item, menambah keluasan cakupan tcori, dan melanjutkan penelitian sampai tersusun norma kelompok.