Pengaruh penyuluhan NAPZA terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA ( menggunakan metode ceramah plus dan metode hanya dengan pemberian buku penyuluhan)

Format: Masters Bachelors
Terbitan: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2000
Subjects:
Online Access: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20344589-T-Sumiati.pdf
Daftar Isi:
  • Berbagai upaya pencegahan pcnyalahgunnan NAPZA di Indonesia yang berbasis pada Program Pencegahan dari Sekolah (School Prevention Program) sudah dilakukan, baik oleh pemerintah, swasta maupun Lembaga Swadaya Masyarakat. Kegiatan tersebut terutama dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan tatap muka dan melalui media cetak, namun belum diperoleh informasi sejauhmama penyuluhan itu berpengaruh terhadap peningkatan pcngetahuan dan sikap siswa dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh penerapan materi penyuluhan kesehatan tentang NAPZA dengan menglnualcan metode ceramah plus dan metode hanya dengan pemberian buku penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan penyalahgunaan N APZA. Desain penelitian adalah quasi experiment design before and after with control dengan intervensi penyuluhan. Populasi siswa-siswi SMU Negeri di Wilayah Jakam Pusat dengan rentang usia 14-17 tahun. Sampel diambil dengan mctode gugus bertahap dan acak sederhana dengan besar sampel minimal dihitung rnenggunakan rumus estimasi proporsi presisi mutIak.Besar sampel yang dianalisis 372 siswa. Pengumpulan data dengan cara survei dan data diolah dengan menggunakan EPI INFO 6.0 sorta SPSS 7.5. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis varians (Anova) dengan uji Scheffe. Selama empat minggu, 372 siswa Sekolah Menengah Umum Negeri yang ada di Wilayah Jakarta Pusat diberikan penyuluhan dengan menggunakan dua metode penyuluhan, yaitu penyuluhan melalui metode ceramah plus (124 siswa), dan penyuluhan melalui media cetak, yailu hanya diberikan buku penyuluhan (124 siswa). Selain itu dibandingkan juga dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan apa-apa sehagai kelompok kontrol (124 siswa). Sebelum dan sesudah diberikan perlakuan kepada ketiga kolompok tersebut dilakukan test. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang NAPZA pada kelompok dengan ceranmh plus sebesar 21,53%, kelompok yang diberikan buku penyuluhan, sebesar 13,53% dan kelompok yang tidak diberikan perlakuan (kelompok kontrol ) sebcsar 6,3S%. Melalui analisis varians (Anova) menunjukkan F prob. 0.00U. Keadaan ini menunjukkan adanya perbedaan peningkatan pengetahuan antara siswa pada kelompok yang diberikan ceramah plus dengan siswa kelompok hanya dengan pemberian buku penyuluhan dan siswa kelompok kontrol. Hasil uji Schejé pada =0.05 diperlihatkan bahwa seoara bermakna ada perbedaan peningkalan pengetahuan tentang NAPZA antara kelompok yang diberikan ceramah plus dengan kelompok yang hanya diberikan buku penyuluhan; antara kelompok yang diberikan ceramah plus dengan kelompok yang tidak diberikan penyuluhan; dan antara kelompok yang hanya diberikan buku penyuluhan dengan kolompok yang tidalt diherikan penyuluhan. Peningkatan sikap responden tcrhadap NAPZA, pencegahan penyalahgunaan NAPZA untuk kelompok yang diberikan penyuluhan dcngan ceramah plus sebesar 4.14% , Knlompok yang diberikan buku penyuluhan sebesar 2,17%, sedangkan kelompok kontrol peningkatannya sebesar 1.07%. Melnlui analisis menunjukan F prob 0.000. Keadaan ini menunjukkan adanya perbcdaan peningkatan sikap positif antara kelompok yang diberikan ceramah plus dengan kelompok yang hanya diberikan buku penyuluhan, serta kelompok kontrol. Hasil uji Schejfe pada =0.05, diperlihatkan secara bermakna adaperbedaan peningkatan sikap positip f antara kelompok yang diberikan ceramah plus dungan kelompok yang hanya diberikan buku penyuluhan, antara kelompok yang diberikan ceramah plus dengan kelompok yang tidak diberikan penyuluhan, sedangkan antara kelompok yang hanya diberikan buku prcnyuluhan dengan kelompok yang tidak diberikan penyuluhan tidak ada perbedaan peningkatan sikap positif yang bermakna. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa penyuluhan NAPZA berhasil menjngkatkan pengetahuan siswa tentang NAPZA dan slkap siswa terhadap NAPZA, penyalahguna NAPZA dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Metode ceramah plus lebih efektif dibandingkan dengan hanya pemberizm buku penyuluhan tentang NAPZA. Untuk penelitian lcbih lanjul, disarankan untuk melakukan penelitian serupa dan tidak hanya dilakukan pada SMU Negeri saja, tetapi juga SMU Swasta, clan membanflingkarmya dengan Sekolah Menengah Kejuruan.